REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Muaadh Muhammad Bashir mengabdikan dirinya untuk penanganan pandemi corona di Kerajaan Arab Saudi. Ia menunaikan kerja dua shift setiap harinya di fasilitas karantina di Madinah.
Bashir seharusnya hanya bertugas pada shift pagi saja. Namun ia melanjutkan menjadi dokter sukarelawan pada shift malam.
"Saya belajar dunia medis di China dengan beasiswa selama enam tahun. Saya kembali ke Arab baru-baru ini setelah menyelesaikan syarat kelulusan," kata Bashir dilansir dari Saudi Gazette pada Rabu, (13/5).
Bashir masih berada di China saat virus corona mulai melanda. Setidaknya ia menghabiskan waktu tiga bulan di sana.
"Tapi keluarga khawatir kondisi saya di sana, saya kembali ke Arab setelah usaha keras dari Kedutaan Arab di China," ujar Bashir.
Ketika kembali ke Arab, Bashir langsung bekerja sebagai dokter magang dalam shift pagi di salah satu rumah sakit. Bashir menyadari negaranya butuh peran dokter. Sehingga ia melanjutkan shift malam sebagai sukarelawan.
Bashir menganggap tugasnya sebagai dokter merupakan bakti pada negara dan masyarakat. Ia merasa puas dapat turut serta dalam upaya melawan corona.
"Di tempat karantina, saya mengecek banyak orang dan melakukan tes. Dilakukan juga tes swabs bagi yang mencurigakan dan dia akan dipindahkan ke rumah sakit jika dinyatakan positif," ucap Bashir.