REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al Khandahlawi menyebutkan dalam kitabnya, Fadhilah Haji, ada ebuah hadits berbunyi:
مَنْ صَلَّى فِي مَسْجِدِي أَرْبَعِينَ صَلاةً، لاَ يَفُوتُهُ صَلاةٌ، كُتِبَتْ لَهُ بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ، وَنَجَاةٌ مِنَ الْعَذَابِ، وَبَرِئَ مِنَ النِّفَاقِ
“Barang siapa shalat di masjidku empatpuluh shalat tanpa ketinggalan sekalipun, dicatatkan baginya kebebasan dari neraka, keselamatan dari siksaan dan ia bebas dari kemunafikan.” (HR Ahmad dan Tabhrani)
Dalam penjelasannya, Maulana Zakariyya mengatakan ini merupakan ganjaran yang sangat besar yang akan didapati oleh orang yang berziarah ke Madinah. Sekurang-kurangnya mereka tinggal di Madinah selama delapan hari.
"Hendaklah mereka mencoba sekuatnya supaya tidak terlepas satu kali sholat pun di dalamnya," tulis Maulana Zakariyya.
Sekiranya mereka berniat untuk pergi ziarah ke tempat-tempat lain yang dikehendaki, maka sebaiknya mereka melakukannya pada waktu antara sholat subuh dan zhuhur. Hendaklah mereka melakukan sholat Subuh terlebih dahulu di Masjid Nabawi.
"Kemudian, setelah menziarahi tempat tersebut, mereka kembali ke Madinah agar dapat melakukan sholat Zhuhur di Masjid Nabawi," tulis Maulana Zakariyya.