REPUBLIKA.CO.ID, Bagi siapa saja yang telah melakukan haji umroh atau haji, mereka mungkin akan memperhatikan kesejukan di bawah kaki ketika mereka melangkah ke lantai marmer Masjidil Haram dan sekitar area tempat tawaf di area sekitar Ka'bah, atau yang lazim di sebut mataf. Para jamaah mungkin banyak bertanya mengapa lantai di tempat itu selalu dingin meski ditempa cuaca panas yang sangat terik.
Bahlan, sampa kini banyak jamaah baik umrah dan haji terus saja memperdebatkan alasan di balik perasaan dingin itu, mengingat suhu musim panas Saudi yang membara. Kontroversi ini tak kunjung berhenti. Ada yang mengatakan bila di bawah lantai itu dipasang air dingin, dan ada pula yang percaya itu karena kulitas marmernya yang dibuat khusus.
Terkait soal ini, media Arab Saud Al Arabiya, beberapa tahun silam pernah menulis untuk menjawab soal tersebut. Menurutnya, pihak pengelola dua masjid suci di Makkah dan Madinah yang sehari-hari mengelola Masjidil Haram mengatakan alasan utama adalah tidak panasnya lantai arena tawaf meski terpapar cuaca sangat terius adalam karena jenis marmer yang digunakan.
Ketika merenovasi areaa Mataf, pihak Arab Saudi mengimpor lantai marmer 'Thasso' langka dari Yunani. Marmer ini memantulkan sinar matahari dan meredam panas pada siang hari.
Pihak berwenang tersebut juga telah menepis klaim bahwa alasan sebenarnya di balik kesejukan itu adalah serangkaian pipa air dingin yang diletakkan di bawah lantai marmer.