REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Kerajaan Arab Saudi memastikan kualitas udara di Masjidil haram dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona. Berbagai langkah diambil agar sirkulasi udara berjalan baik dan udara segar selalu berhembus.
Dilansir dari Saudi Gazette pada Sabtu, (16/5), perusahaan Al Salem Johnson Controls (YORK) ditunjuk sebagai penyedia jasa sterilisasi Masjidil Haram. YORK memiliki pengalaman di bidang sistem udara bangunan di sektor komersil dan industri. Negara seperti Lebanon, Mesir dan Yaman pernah merasakan jasa YORK.
Mesin pendingin YORK di dalam Masjid mulanya dimatikan selama 48 jam agar suhu Masjid naik menjadi 30-32 derajat celcius. Langkah ini diperlukan untuk sterilisasi. Petugas lalu mengecek semua peralatan pendingin agar tak ada kotoran dan debu menempel. Dengan demikian, udara bersih bakal terus terhembus di Masjidil Haram.
Setelah sterilisasi selesai, hanya 10 persen pendingin yang dinyalakan lagi. Tujuannya mengurangi beban daya Masjid atau efisiensi. 90 persen pendingin dibiarkan dimatikan atau dirawat demi memperpanjang usia pemakaiannya.
Meski hanya 10 persen, kualitas udara dan kelembapan disana diklaim sudah baik. Apalagi memang Masjidil Haram belum diizinkan menyelenggarakan ibadah berskala besar seperti biasanya.