REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Agama (Kemenag) RI masih menunda pengumuman kepastian haji 2020 hingga awal Juni. Menag Fachrul Razi menjelaskan, pihaknya memantau ada geliat persiapan haji dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
Hal itu antara lain terlihat dari pemasangan tenda-tenda di Arafah oleh Muassasah Asia Tenggara. "Sejak 17 Mei lalu, tenda di Arafah sudah mulai terpasang," tutur Menag lewat keterangan tertulis kepada Republika.co.id pada Rabu (20/5).
Atas pertimbangan itu, Menag menjelaskan, pihaknya masih menunggu perkembangan dari Saudi. Dia pun mengungkapkan, penundaan keputusan kepastian haji juga atas rekomendasi Presiden Joko Widodo. Harapannya, ada perkembangan positif baik dari Indonesia sebagai negara dengan jamaah haji terbesar dan Arab Saudi dalam situasi wabah ini.
Untuk itu, persiapan penyelenggaran ibadah haji 1441H juga terus dilakukan. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar Ali menjelaskan, pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahap II masih dibuka dan akan berakhir hari ini.
Persiapan layanan di Arab Saudi juga sudah dilakukan, meski prosesnya belum sampai pada kontrak pengadaan karena adanya surat Menteri Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi Nomor 410711030 tanggal 11 Rajab 1441H/6 Maret 2020. Surat tersebut menjelaskan tentang permohonan untuk menunggu dalam penyelesaian kewajiban baru hingga jelasnya masalah Covid-19.
“Jadi persiapan di Saudi sudah dilakukan namun hingga saat ini Kementerian Agama belum melakukan penandatanganan kontrak maupun pembayaran uang muka atas pelayanan jemaah haji di Arab Saudi,” tegasnya.