REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Kementerian Agama telah memutuskan membatalkan keberangkatan calon jamaah haji pada tahun ini. Pembatalan keberangkatan haji tahun ini membuat jamaah calon haji (calhaj) kecewa.
Koordinator Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Muhammadiyah Kota Solo, Subari, mengatakan calhaj memiliki harapan besar untuk berangkat haji tahun ini.
Sebab, pemerintah telah memberikan tenggat waktu pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) pada 22 Mei 2020 atau dua hari sebelum Hari Raya Idul Fitri. Tenggat pelunasan kemudian diperpanjang sampai 29 Mei 2020. Empat hari kemudian, pemerintah membuat pengumuman pembatalan penyelenggaraan ibadah haji 2020.
"Setelah ada pengumuman pelunasan itu jamaah punya harapan besar untuk berangkat haji. Tapi ternyata batal," ucapnya saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (2/6).
Subari menyatakan, KBIH mewakili kekecewaan para jamaah. Sebab, persiapan keberangkatan haji dari para jamaah sudah selesai. Persiapan dilakukan hampir setahun lalu, sejak kepulangan jamaah haji 2019.
Jamaah juga telah mengeluarkan waktu dan biaya untuk persiapan keberangkatan haji. KBIH juga telah memberikan tambahan pengetahuan terkait tuntunan ibadah haji dalam kondisi wabah. Rencananya, KBIH Muhammadiyah Kota Solo akan memberangkatkan 130 jamaah calon haji.
"Kecewa pasti. Kekecewaan itu akan hilang saat ada penjelasan sejelas-jelasnya oleh pemerintah. Meskipun sebenarnya jemaah juga sudah memiliki prediksi tentang hal ini," paparnya.
KBIH berharap pemerintah memberikan penjelasan secara detail terkait pembatalan keberangkatan haji tahun ini. Di antaranya, alasan pembatalan, kompensasi yang didapatkan jamaah, pengaturan biaya haji yang telah dibayar sampai kepastian pemberangkatan pada musim haji berikutnya.
"Mudah-mudahan ada hikmah yang bisa diambil. Kami juga meminta jamaah untuk mementingkan kemaslahatan orang banyak daripada kepentingan pribadi," imbuhnya.