REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pemerintah Malaysia menyatakan akan menunggu Arab Saudi mengumumkan keputusannya mengenai haji sebelum memutuskan apakah Muslim Malaysia akan diizinkan untuk melakukan haji pada tahun ini. Menteri Keamanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengemukakan hal itu di Kuala Lumpur, Rabu.
Dia mengatakan untuk saat ini Pemerintah Arab Saudi belum memberikan informasi tentang masalah ini. "Begitu ada pengumuman, menteri yang bertanggung jawab (Menteri Agama) akan memutuskan apa yang terbaik setelah pandemi Covid-19. Tidak ada gunanya membuat keputusan sekarang ketika kita tidak tahu apa sikap Saudi," katanya.
Singapura telah mengumumkan bahwa warga Muslim mereka tidak akan melakukan ibadah haji di Mekkah tahun ini karena pandemi Covid-19. Indonesia juga melakukan hal yang sama.
Sebelumnya pada 1 April Arab Saudi telah meminta umat Islam untuk menunggu sampai ada kejelasan lebih lanjut tentang pandemi sebelum berencana untuk menghadiri ibadah haji.
Arab Saudi telah menangguhkan haji umrah sepanjang tahun karena kekhawatiran virus itu menyebar ke kota-kota paling suci di negara itu.
Sementara itu Menteri Agama Zulkifli Mohamad Al-Bakri mengatakan musyawarah khusus berkenaan status jamaah haji telah diadakan baru-baru ini bersama Tabung Haji sebagai penyelenggara jamaah haji di Malaysia. "Hasil musyawarah tersebut akan disampaikan dalam kabinet kemudian disampaikan kepada Yang di-Pertuan Agong (Raja). Keputusan akan disampaikan pada Minggu depan," katanya.