REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Lingkungan, Air dan Pertanian Kerajaan Arab Saudi menghadapi masalah invasi belalang gurun. Guna menuntaskan masalah itu, puluhan tim lapangan khusus diterjunkan ke lokasi.
Dilansir di Arab News, Kamis, (4/6), tim itu sudah diberi pemetaan lokasi yang mesti didatangi. Lokasi tersebut, diantaranya Riyadh (Wadi Al-Dawasir, Al-Sulayyil, dan Al-Aflaj), Asir (Ahad Rafidah, Sarat Abidah, Wadi bin Hashbal, Tathleeth, Bisha, Tareeb, dan Al-Khanqah) , Najran. Kemudian menyusul wilayah gurun bagian timur, sebagian dataran tinggi Taif dan Mekkah.
Kementerian tersebut menyatakan pusat kontrol hama berjuang keras menuntaskan masalah kemunculan belalang di daerah-daerah itu. Langkah penilaian risiko yang berpotensi terjadi juga sudah diperhitungkan.
Ada 40 tim khusus yang diterjunkan dilengkapi dengan peralatan memadai guna menghadapi invasi belalang, seperti ribuan liter pestisida, peralatan keamanan dan logistik. Perincian tim yaitu terdiri dari 24 tim kontrol hama, 9 tim eksplorasi, 5 tim suvervisi dan monitoring serta dua tim perawatan.
Kejadian ini sebenarnya bermula di Yaman dan Oman sebelum muncul di Arab Saudi. Diharapkan tim pembasmi hama bisa mengurangi bertambahnya jumlah belalang sekaligus membinasakan belalang yang sudah ada.
Diduga penyebab kemunculan invasi belalang, yaitu turunnya hujan secara abnormal di bagian selatan semenanjung Arab. Hal ini memicu migrasi belalang dari Afrika Timur ke Selatan Asia termasuk India dan Pakistan.