REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali menyebut Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi kembali memberlakukan jam malam untuk Kota Jeddah. Hal ini dilakukan menyusul adanya lonjakan kasus positif Covid-19 di negara tersebut.
Menurut laporan terbaru Jumat (5/6) kasus positif Covid-19 di Saudi tercatat mencapai 2.591. "Ada lonjakan kasus hingga Saudi perketat jam malam dan berlakukan sejumlah aturan di Kota Jeddah," ujar Endang Jumali melalui siaran persnya, Jumat (5/6).
Sejak 28-30 Mei (5 - 7 Syawal), Saudi membuka aktivitas publik dari jam 06.00 sampai jam 15.00 waktu setempat. Aturan ini diperlonggar sejak 31 Mei, menjadi sampai jam 20.00 waktu Arab Saudi. Ketentuan ini sedianya akan diberlakukan hingga 28 Syawwal atau 20 Juni 2020.
Namun dengan perkembangan kasus yang ada, Kerajaan Saudi mengumumkan mulai Sabtu (6/6) besok, akan kembali diberlakukan ketentuan aktifitas publik hanya sampai jam 15.00 waktu setempat.
Selain itu, Kemendagri Saudi juga kembali menerapkan sejumlah aturan. Di antaranya, larangan shalat berjamaah di masjid, larangan masuk kantor pemerintahan dan swasta, serta penutupan kembali restoran.
"Termasuk juga larangan kumpul-kumpul lebih dari 5 orang," ujarnya.
Endang melihat kondisi ini akan berdampak pada jadwal dibukanya penerbangan internasional. Hingga saat ini, Saudi belum mengumumkan kapan penerbangan internasional akan mulai dibuka, termasuk penerbangan haji.