REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Pemerintah Arab Saudi melalui Kementerian Haji mengumumkan akan melanjutkan pelaksanaan haji 2020 dengan jumlah terbatas dan hanya bisa diikuti oleh mukimin saja.
Muslim yang telah melakukan persiapan dan memenuhi syarat dari luar Arab Saudi, dipastikan tidak bisa mematuhi kewajiban spiritual tahun ini. Karenanya, Komisi Haji Nasional Nigeria (NAHCON) meyakinkan para peziarah akan mendapatkan pengembalian uang atas simpanan mereka.
Ketua NAHCON, Alhaji Zikrullah Hassan, mengatakan jamaah haji memiliki beberapa pilihan. Pertama menahan setoran yang telah dilakukan tahun ini untuk digunakan tahun berikutnya, atau mengembalikan dana deposit ongkos awal mereka.
"Saya percaya keputusan pemerintah Saudi untuk membatasi peserta haji 2020 adalah demi kebaikan umat Muslim meskipun ada ketidaknyamanan yang dipicu oleh keputusan tersebut," ujar Hassan dikutip di Guardian Nigeria, belum lama ini.
Kepala Imam, Majelis Pusat Masjid Lagos, sekaligus Ketua perusahaan perjalanan Abdullateef Haji & Umrah Ventures, Abdullateef Abdulhakeem, mengunggah informasi mengenai pengembalian dana jamaah di akun media sosial perusahaan.
Dalam unggahannya, ia menyebut jamaah akan menerima 100persen uang yang telah dibayarkan. Ia juga meyakinkan jika umat Muslim bisa kembali melaksanakan haji pada tahun 2021.
Di lain pihak, banyak agen perjalanan merasa khawatir dengan nasib investasi mereka. Beberapa dari mereka mengaku sebelumnua telah memesan tiket pesawat dan hotel di Arab Saudi. Seorang sumber mengatakan Arab Saudi menghasilkan lebih dari 12 miliar dolar AS per tahun dari perjalanan umrah dan haji.
Kerajaan Arab Saudi melarang 95.000 peziarah, kuota untuk Nigeria, dari perjalanan haji tahun ini. Mereka yang berhak atas kewajiban spiritual tahun ini hanya beberapa yang merupakan penduduk Arab Saudi.
Hingga saat ini penerbangan internasional ke negara tersebut masih dibatalkan. Ini karena penyakit coronavirus atau Covid-19 di seluruh dunia masih ada.
Arab Saudi mengatakan kemungkinkan hanya sekitar 1.000 jamaah haji yang diizinkan melakukan ritual tahunan ini. Selain itu, mereka yang berusia di atas 65 tahun atau memiliki penyakit kronis tidak diizinkan ikut serta.
"Jumlah peziarah akan sekitar 1.000, mungkin lebih sedikit. Tahun ini jumlahnya tidak akan mencapai puluhan atau ratusan ribu," ujar Menteri Haji Mohammad Benten.
Para jamaah haji juga akan melakukan tes Covid-19 sebelum tiba di kota suci Makkah. Selain itu, mereka juga akan diminta untuk melakukan karantina di rumah setelah menjalani ritual haji.
Sumber:
https://m.guardian.ng/news/nahcon-to-refund-hajj-deposits-as-saudi-bars-foreign-pilgrims/