Rabu 08 Jul 2020 09:33 WIB

Metro Riyadh Dibuka Sebagian pada Akhir Tahun

Kota-kota berusaha memulihkan kehidupan normal setelah melewati pandemi Covid-19.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Metro Riyadh Dibuka Sebagian pada Akhir Tahun. Ilustrasi Riyadh.
Foto: REUTERS/Ahmed Yosri
Metro Riyadh Dibuka Sebagian pada Akhir Tahun. Ilustrasi Riyadh.

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Presiden Urban20 (U20) sekaligus Komisi Kerajaan untuk Kota Riyadh (RCRC), Fahad Al-Rasheed, mengatakan Metro Riyadh akan dibuka sebagian sebelum akhir tahun 2020. Ibu kota Saudi akan menarik banyak investasi senilai 3 triliun Saudi Riyal selama 10 tahun mendatang.

Dalam sebuah wawancara televisi, Al-Rasheed mengatakan Riyadh, dengan jumlah penduduk tujuh juta, berada di peringkat ke-49 dalam hal jumlah penduduk di antara kota-kota di dunia. Tetapi, ibu kota Arab Suadi ini berada di peringkat ke-18 secara ekonomi di antara kota-kota tersebut.

Peringkat ini berdasarkan fakta bahwa ibu kota menyumbang lebih dari 47 persen dari PDB non-minyak Kerajaan. Termasuk menunjukkan ukuran ekonominya yang luar biasa di tingkat global.

"Langit adalah batas ambisi kami di Riyadh. Kami juga mengantisipasi penggandaan populasi kota menjadi 15 juta serta penggandaan ukuran ekonomi dengan implementasi lebih dari 18 proyek raksasa, termasuk Riyadh Metro, Al-Diriyah, Qiddiya, Seni Riyadh dan Green Riyadh," katanya dikutip di Saudi Gazette, Rabu (8/7).

 

Al-Rasheed mengatakan negara telah menginvestasikan 1 triliun Saudi Riyal, setara 3.850 triliun rupiah, pada proyek-proyek raksasa ini. 1 triliun Saudi Riyal lainnya dialokasikan dalam unit perumahan baru dengan target populasi dua kali lipat menjadi 15 juta.

Selanjutnya, proyek-proyek ini membutuhkan pertumbuhan luar biasa dari sektor swasta dengan investasi senilai 1 triliun Saudi Riyal lagi. Dengan total investasi menjadi 3 triliun Saudi Riyal selama sepuluh tahun ke depan, menjadikan ini sebagai angka besar di tingkat global dan terjadi di satu kota.

Al-Rasheed menekankan, terlepas dari keadaan pandemi Covid-19 saat ini, Riyadh telah berhasil menjalin kemitraan dengan Kota Houston, selaku tuan rumah pertemuan kedua U20 perwakilan walikota (Sherpa). Pertemuan Sherpa yang dilakukan secara virtual ini dihadiri perwakilan dari 30 kota global selain dari 15 institusi internasional.

Dia lantas menggarisbawahi pentingnya pertemuan ini. Secara global, pertemuan dilakukan dengan tujuan mengembangkan masyarakat yang makmur dan pengembangan masalah perkotaan, tergantung pada sifat implementasinya.

“Lebih dari 16 kertas kerja dipresentasikan selama pertemuan, mencakup banyak ide dan solusi yang akan bermanfaat bagi banyak kota di dunia, termasuk Riyadh, di masa depan, terlebih saat kota-kota berusaha memulihkan kehidupan normal mereka setelah melewati pandemi virus Covid-19," lanjutnya.

Patut dicatat bahwa U20, salah satu kelompok yang terlibat G20, diketuai oleh Al-Shareef. Ini adalah platform yang kuat bagi para pemimpin kota untuk menyuarakan, berkolaborasi, berdiskusi, dan menyetujui isu-isu lingkungan, sosial dan ekonomi yang penting di ranah perkotaan. 

Sumber: https://saudigazette.com.sa/article/595199/SAUDI-ARABIA/Riyadh-Metro-to-open-partially-by-end-of-year

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement