Rabu 08 Jul 2020 22:29 WIB

Catatan Sejarah, Ketika Wabah Penyakit Ganggu Musim Haji

Kota Makkah hampir setiap tahun diterjang wabah kolera hingga berakhir pada 1912.

Rep: Febryan A/ Red: Muhammad Fakhruddin
Catatan Sejarah, Ketika Wabah Penyakit Ganggu Musim Haji. Foto: Masjidil Haram 1935
Foto: gahetna.nl
Catatan Sejarah, Ketika Wabah Penyakit Ganggu Musim Haji. Foto: Masjidil Haram 1935

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ibadah Haji 2020 dilaksanakan secara terbatas karena masih mewabahnya virus corona di Arab Saudi maupun di belahan dunia lainnya. Namun, ini bukanlah kali pertamanya ibadah haji terganggu oleh wabah.

The Saudi King Abdulaziz Foundation for Research and Archives, pada Maret lalu, merilis data bahwa sepanjang sejarah terdapat 40 kali fenomena yang mengganggu ibadah haji, baik yang berujung dengan pembatalan ataupun berkurang drastisnya jumlah jamaah. 40 fenomena itu tak hanya karena perang dan permasalahan politik, tapi juga karena adanya wabah.

George Childs Kohn dalam Encyclopedia of Plague and Pestilence: From Ancient Times to the Present (2007), mencatat, pada periode 1348-1349, Kota Makkah dilanda wabah Bubonic atau penyakit Pes. Wabah yang disebut Kohn sebagai 'Black Death' Timur Tengah itu diduga sampai ke Tanah Suci karena terbawa oleh jamaah haji. Namun sebagian pihak juga menduga itu dibawa oleh non-Muslim ke sana.

Terlepas dari caranya tiba di Tanah Suci, wabah itu diketahui menewaskan ribuan orang. Mereka yang meninggal adalah jamaah haji dan penduduk setempat.

Wabah selanjutnya yang mengganggu ibadah haji adalah Kolera. Periodenya cukup lama, mulai dari 1831-1912.

Saat gelombang kedua kolera (1826-1837) berlangsung, tulis Kohn, wabah itu baru tiba di Tanah Suci pada tahun 1831. Wabah itu diduga tiba karena terbawa oleh jamaah haji dari Mespopotami (Irak) dan kawasan semanajung Arab lainnya.

"Dalam tiga pekan, hampir 3.000 jamaah dipulangkan dalam keadaan tewas dari Makkah karena terinfeksi kolera," kata Kohn.

Sejak kejadian tahun 1831 itu, ujar Kohn, Kota Makkah hampir setiap tahun diterjang wabah kolera hingga berakhir pada 1912. Selama periode 81 tahun itu, wabah kolera paling parah menghantam Tanah Suci adalah pada 1865 (30 ribu jamaah tewas) dan 1902 (4 ribu jamaah meninggal).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement