REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Sholat Idul Adha seharusnya hanya dilakukan di masjid dan tidak dilaksanakan di tempat terbuka. Hal ini dilakukan sehubungan dengan adanya pandemi virus corona atau Covid-19, menurut sebuah surat edaran dari Kementerian Urusan Islam Kerajaan Arab Saudi.
Menteri Urusan Islam, Dakwah dan Bimbingan Arab Saudi, Syekh Abdullatif Al-Sheikh pada Senin lalu mengarahkan cabang-cabang kementerian di semua wilayah kerajaan. Supaya mereka menyetujui diadakannya sholat Idul Adha hanya di masjid-masjid megah dan normal yang telah disetujui untuk menjadi tuan rumah para jamaah.
Kementerian Urusan Islam telah mengintensifkan upayanya dalam beberapa pekan terakhir melalui saluran yang berbeda. Supaya semua orang meningkatkan kesadaran mengikuti protokol kesehatan karena keadaan sekitar masih pandemi Covid-19.
Sholat Idul Fitri sebelumnya pada bulan Mei dilakukan di rumah ketika masjid dan tempat ibadah di Arab Saudi ditutup karena Covid-19. Arab Saudi membuka kembali masjid pada 31 Mei 2020 karena pembatasan perlahan-lahan dicabut di seluruh wilayah kerajaan.
Keputusan untuk membuka kembali masjid datang sebagai bagian dari rencana bertahap kerajaan untuk meredakan pembatasan. Sehingga akhirnya masyarakat bisa kembali ke kondisi normal.
Sejak 31 Mei 2020, 90 ribu masjid telah didesinfeksi dan dipersiapkan untuk menyambut kembali jamaah. Idul Adha diperkirakan akan jatuh pada 31 Juli 2020, ini diumumkan seorang anggota Uni Arab untuk Ilmu Astronomi dan Antariksa awal bulan Juli, dilansir dari Al Arabiya, Selasa (14/7).