Kamis 16 Jul 2020 08:27 WIB

Hendaknya Mencari Teman yang Baik Saat Berhaji

Jika seseorang salah memilih teman, hal itu akan mempengaruhi kualitas ibadah hajinya

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Hendaknya Mencari Teman yang Baik Saat Berhaji (ilustrasi).
Foto: AP
Hendaknya Mencari Teman yang Baik Saat Berhaji (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menyuruh seorang Muslim untuk selektif dalam memilih teman. Terlebih lagi teman perjalanan safar untuk melaksanakan ibadah haji yang agung.

Dikutip dari buku Bekal Haji karya Ustaz Firanda Andirja, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

الرَّجُلُ عَلَى دِيْنِ خَلِيْلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخْالِلُ

"Seseorang di atas agama sahabatnya, hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa yang hendak ia jadikan sahabatnya", hadits riwayat At-Tirmidzi.

Seseorang akan mengikuti kebiasaan kawannya karena sebagaimana dikatakan dalam pepatah Arab, الصَّاحِبُ سَاحِب , "Sahabat itu akan menggeret". Artinya, pengaruh kawan itu sangatlah kuat. Jika dua orang bersahabat, akan terjadi penyesuaian atau sinkronisasi di antara keduanya. Jika tidak, persahabatan mereka akan terhenti.

Jika seseorang salah memilih teman, hal itu akan mempengaruhi kualitas ibadah hajinya. Seseorang hendaknya berusaha mencari teman yang saleh dan mengingatkannya kepada akhirat, dan membuatnya semangat untuk beribadah tatkala berhaji.

Seseorang yang selalu menjaga lisannya, menjauh dari gibah dan tidak menyibukkannya dengan urusan berita-berita yang tidak perlu. Waktu tatkala berhaji sangat terbatas. Waktu di tanah suci Makkah dan Madinah untuk beribadah sangatlah singkat.

Diperlukan suatu keseriusan untuk memilih travel atau bimbingan haji yang baik yang diharapkan membantu mewujudkan haji mabrur. Jika seseorang mendapati di antara rombongannya ada yang suka menghabiskan waktu pada perkara-perkara yang tidak bermanfaat, hendaknya ia menjauhinya. Sebaliknya, jika seseorang mendapati salah satu rombongannya ada yang rajin beribadah, membaca Alquran, rajin berzikir, dan semangat untuk beribadah, dekatilah dia agar ikut dalam semangatnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement