REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Masjid Jogokariyan tetap melaksanakan sholat Idul Adha 1441 H dan pemotongan hewan qurban dengan protokol kesehatan ketat. Namun, hindari kerumunan mereka mengantarkan daging qurban langsung ke rumah-rumah warga.
Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir ASP mengatakan, biasanya ada sekitar 4.300-4.600 paket daging untuk 4.300 jiwa penerima. Tahun ini, ia menekankan, Masjid Jogokariyan akan tetap meningkatkan.
"Kalau tahun lalu per jiwa enam ons, tahun ini per jiwa kita tingkatkan jadi satu jiwa, per jiwa ya, bukan per rumah," kata Jazir kepada Republika, Kamis (16/7).
Ada pula jatah 30 persen dari surat-surat permohonan yang masuk dari desa-desa. Tahun lalu, ada 40 ekor sapi dan 54 kambing masih sisakan daging bagus sekitar 700 kilogram, dibuat menjadi abon dibagi ke daerah-daerah bencana.
Tahun ini, ia memperkirakan jumlah sapi dan kambing yang dipotong meningkat, tapi memang seiring ditingkatkannya jatah daging yang diberikan per orangnya. Bahkan, sapi ukuran super duper yang sudah masuk hari ini sudah ada dua ekor.
Super duper itu sendiri merupakan sapi berukuran lebih dari satu ton, dan tahun lalu cuma ada satu ekor. Kemudian, sapi yang super yang berukuran sekitar 600 kilogram sudah ada dua ekor yang masuk ke Masjid Jogokariyan.
"Untuk paket daging kalau kami langsung antar ke warga, pagi jam 09.00 sudah kita bagi, biasanya yang 10 ekor sekitaran jam 11 sampai dzuhur (11.30) itu sudah beres dibagi," ujar Jazir.
Menurut Jazir, rata-rata waktu kelet satu ekor di Masjid Jogokariyan sekitar 21 menit. Kemudian, di sana sudah ada pula tim-tim pengambil dari RT-RT yang ada di sekitar Masjid Jogokariyan.
"Kita ada 18 RT, satu RT itu biasanya satu motor, dan ada sekitar 4-6 orang, tinggal dikalikan, semua relawan kita yang memakai seragam total 750 orang," kata Jazir.