Kamis 16 Jul 2020 22:58 WIB

Kisah Turunnya Surah Al Kautsar

Rasulullah baru saja kehilangan putranya yang bernama Abdullah atau Al-Qasim.

Rep: Zainur Mahsir/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kisah Turunnya Surah Al Kautsar. Ilustrasi Sahabat Nabi
Foto: MgIt03
Kisah Turunnya Surah Al Kautsar. Ilustrasi Sahabat Nabi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Sebagai surah ke-108 dalam Alquran, Al Kautsar tergolong surat Makkiyah. Surah dengan tiga ayat tersebut, juga merupakan surat terpendek di dalam Alquran, namun, Al-Kautsar nyatanya memiliki arti sebagai nikmat yang berlimpah.

Diceritakan, menurut Ibnu ‘Abbas, surah ini turun tak lama setelah Al-Ash bin Wa’il berpapasan dengan Rasulullah SAW di sebuah pintu masjid.

Mereka memang sempat bercakap, namun ketika Al-Ash masuk ke dalam masjid, ia ditanya beberapa orang terkait dengan siapa ia berbicara sebelumnya, Al-Ash menjawab ‘’Orang yang terputus (al-abtar) itu.’’

Al-abtar merupakan istilah yang diucapkan kaum kafir pada waktu itu, untuk mengartikan seseorang yang tidak memiliki anak laki-laki. Jika menyangkut hal tersebut, memang Rasulullah baru saja kehilangan putranya yang bernama Abdullah atau Al-Qasim di riwayat lain.

Tak lama dari itu, Allah berfirman dalam surat Al-Kautsar ayat ketiga.

إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ ٱلْأَبْتَرُ

‘’Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.’’

Lebih jauh, Ibnu Abi Syaibah juga meriwayatkan hal tersebut dalam ‘Al-Mushannaf’’ dan Ibnul Mundzir dari Ikrimah, ia mengatakan, ‘’Tatkala Rasulullah mendapat wahyu, maka orang-orang Quraisy berkata, ‘’Muhammad telah putus hubungan dengan kita.’’ Maka turunlah ayat ketiga surat Al-Kautsar ‘’Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.’’

Mengutip buku Asbabun Nuzul karya Imam As-Suyuthi, disebutkan sebab lain turunnya ayat tersebut.

Al-Bazzar dan lainnya meriwayatkan dengan sanad shahih dari Ibnu Abbas, dia mengatakan; Ka’ab bin Al-Asyraf di Makkah. Orang-orang Quraisy lalu berkata padanya, ‘’Engkau adalah pemimpin kaum. Bagaimana pendapatmu tentang orang yang berpura-pura sabar dan diasingkan dari kaumnya ini, menyangka bahwa dirinya lebih baik dari kami. 

Sedangkan kami adalah orang-orang yang mengurusi haji, memberi minum, dan penjaga Ka’bah.’’ Ka’ab lalu berkata, ‘’Kalian lebih baik dari dirinya.’’ Maka turunlah ayat, ‘’Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.’’

Masih dari buku yang sama, dikisahkan Ibnul Mundzir dari Ibnu Juraij, dia mengatakan; ‘’Telah sampai kabar kepadaku bahwasanya tatkala Ibrahim, putra Nabi Muhammad meninggal dunia, maka orang Quraisy berkata ‘’Muhammad menjadi orang yang terputus keturunannya.’’ Hal tersebut membuat Rasulullah marah, sehingga turunlah ayat, ‘’Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu Al-Kautsar.’’ untuk memberikan ketenangan kepada Rasulullah SAW.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement