REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Mosaik yang menggambarkan tokoh-tokoh Kristen di Hagia Sophia akan ditutup dengan tirai ketika umat Muslim melaksanakan ibadah shalat. Juru bicara Kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin mengatakan, sejumlah perbaikan sedang dilakukan untuk mempersiapkan Hagia Sophia menjelang shalat Jumat pertama pada pekan ini.
Dalam sebuah wawancara dengan NTV, Kalin mengatakan, mosaik Mary dan Gabriel yang berada di arah kiblat akan ditutup dengan tirai. Sementara, mosaik tokoh Kristen lainnya yang tidak menghadap kiblat dibiarkan terbuka dan tidak ditutup oleh tirai.
Diyanet atau otoritas keagamaan Turki mengatakan, di luar jam shalat semua tirai yang menutupi mosaik akan dibuka. Selain itu, para wisatawan dari berbagai negara tetap dapat mengunjungi Hagia Sophia di luar waktu shalat.
Pada Ahad (19/7), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan kunjungan mendadak ke Hagia Sophia untuk meninjau persiapan shalat Jumat pertama di masjid tersebut. Rencananya, shalat Jumat pertama di Hagia Sophia akan dihadiri sekitar 500 jamaah. Belum diketahui apakah Erdogan akan ikut ambil bagian dalam shalat Jumat perdana tersebut.
Pengadilan Turki membatalkan dekrit Kabinet 1934, yang mengubah Hagia Sophia di Istanbul menjadi museum. Langkah ini membuka jalan bagi Hagia Sophia agar digunakan kembali sebagai masjid setelah 85 tahun.
Hagia Sophia digunakan sebagai gereja selama berabad-abad di bawah pemerintahan Kekaisaran Bizantium. Kemudian bangunan itu berubah menjadi masjid setelah penaklukannya atas Istanbul pada tahun 1453. Pada 1935, Hagia Sophia diubah menjadi museum.