REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Prof Thomas Jamuddin memprediksi Idul Adha akan digelar serentak pada 31 Juli 2020. Bahkan menurut Pakar Astronomi ini, serentak tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia.
"Insya Allah, Idul Adha seragam di seluruh dunia pada 31 Juli," kata Prof Thomas kepada Republika.co.id, Senin (20/7).
Thomas memaparkan, tinggi hilal di Indonesia pada Selasa 21 Juli 2020 berada di sekitar 7 derajat. Sehingga Thomas merasa yakin bahwa posisi hilal sudah dapat terlihat pada saat Kementerian Agama menggelar sidang Isbat nanti.
"Di Indonesia, tinggi hilal pada 21 Juli sekitar 7 derajat dan jauh dari matahari (elongasi 8 derajat) relatif mudah diamati," jelasnya.
Selain itu lanjut Thomas, tinggi hilal mencapai 7 derajat juga memenuhi kriteria wujudul hilal yang ditetapkan Muhammadiyah, juga memenuhi kriteria tinggi bulan 2 derajat yang digunakan Nahdlatul Ulama (NU).
"Serta kriteria internasional (kriteria Odeh) dan usulan Rekomendasi Jakarta 2017 (yang kriterianya sudah digunakan Persis), semuanya menunjukkan pada saat Maghrib 21 Juli 2020 posisi bulan sudah memenuhi kriteria," terang Thomas.
Artinya, sambung Thomas, secara hisab ditentukan bahwa awal Dzulhijjah 1441 H jatuh pada 22 Juli 2020 dan Idul Adha jatuh pada 31 Juli 2020. Sehingga penetapan Idul Adha tahun ini diperkirakan akan digelar serempak di dunia.
"Kepastiannya menunggu hasil sidang isbat yang akan menggabungkan dengan hasil rukyat (pengamatan) hilal pada saat maghrib 21 Juli 2020," ujar Thomas yang merupakan anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.