REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menjelang penetapan awal bulan Dzulhijjah 1441 H, Jakarta Islamic Centre (JIC) akan menurunkan tim falakiyah untuk melakukan rukyatul hilal di Pulau Karya, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Tim falakiyah JIC dipimpin oleh Kepala Sub Divisi Pengkajian Badan Managemen Jakarta Islamic Centre, Paimun Karim.
"Sebagai salah satu Pusat Observasi Bulan (POB) se Indonesia, Jakarta Islamic Centre siap melaksakan pemantauan hilal 1 Dzulhijjah 1441 H dari markaz rukyat hilal Jakarta di Pulau Karya Kepulauan Seribu," ujar Paimun Karim dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (20/7).
Dari hisab ephemeris 2020 dengan markaz hisab Pulau Karya, Kabupaten Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta diperoleh data bahwa sudah terjadi ijtima' atau konjungsi pada Selasa (21/7) pukul 00.32.54 dini hari.
Adapun data posisi bulan dan matahari saat matahari terbenam, pada Selasa (21/7) diperoleh informasi bahwa bulan terbenam pukul 18: 34: 29 WIB, matahari terbenam pukul 17: 55:34 WIB; umur bulan 17 jam 22 menit 40 detik; irtifa (tinggi) bulan 8 derajat 39 menit 13 detik dan tinggi matahari minus 0 derajat 56 menit 27 detik.
Oleh karena itu, menurut dia, Idul Adha diperkirakan akan jatuh pada Jumat (31/7). Sedangkan hari Arafah jatuh pada Kamis (30/7) mendatang. Kendati demikian, keputusan tetap ada pada pemerintah, khususnya dari hasil sidang isbat yang akan digelar Kementerian Agama (Kemenag).
Seperti diketahui, Kementerian Agama akan melaksanakan sidang isbat untuk menenetapan 1 Duzlhijjah 1441 H. Sidang Istbat Kemenag rencananya akan diselenggarakan pada Selasa (21/7) setelah sholat Maghrib.
Sebagaimana Ramadan dan Syawal, sidang isbat nantinya akan diawali pembahasan hasil hisab dan laporan rukyatul hilal sebelum menentukan 1 Dzulhijjah. Sidang akan melibatkan Tim Falakiyah Kemenag, perwakilan ormas dan undangan lainnya.