REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Nabi Adam alaihis salam (AS) terusir dari surga karena melanggar perintah Allah. Sebelum diturunkan ke bumi, manusia pertama itu sempat menyampaikan permohonan tobat.
Tobat Nabi Adam diterima Allah pada 1 Dzulhijjah. Hal ini diketahui dari sabda Rasulullah sebagaimana diriwayatkan Ibn 'Abbas r.a.: "Hari pertama Dzulhijjah adalah hari di mana Allah SWT mengampuni Nabi Adam AS; barang siapa yang berpuasa pada hari itu maka Allah SWT akan mengampuni segala dosanya," demikian penggalan sabda nabi itu yang dikutip al-Ghazali ke dalam bukunya Hikmah dan Rahasia Puasa (2004).
Lantas, bagaimana sebenarnya kisah pertobatan Adam itu?
Ketika itu Nabi Adam sudah 60 tahun hidup di surga Allah (HR. Ibnu Asakir). Kemudian Adam dan Hawa terusir dari surga karena memakan buah Khuldi. Padahal Allah telah mengingatkan sebelumnya agar tidak mendekati pohon tersebut, apalagi memakan buahnya.
Pelanggaran yang dilakukan Nabi Adam itu terjadi karena adanya hasutan dari iblis. Iblis menyampaikan kabar hoaks tentang khasiat pohon Khuldi. "Dan setan berkata: 'Tuhanmu hanya melarang kamu berdua mendekati pohon ini supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (di dalam surga)'," demikian bunyi Surat Al-A'raf ayat 20.
Setan berhasil. Nabi Adam akhirnya memakan buah terlarang itu. Allah pun memberikan teguran. “Bukankah Aku telah melarang kamu dari pohon itu dan Aku katakan kepada kalian: 'Sesungguhnya, setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua." (QS. Al-A'raf:22).
Lalu, Adam dan Hawa menyampaikan tobatnya. “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Al-A'raf:23).
Allah menerima tobat Nabi Adam kendati tetap menyuruhnya pergi dari surga. Pertobatan Adam diterima Alah itu termaktub dalam surat Al-Baqarah ayat 36-37.
Kemudian, Nabi Adam menerima beberapa kalimat dari Allah. "Turunlah kamu semua dari surga! Kemudian jika benar-benar datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya." (QS. AL-Baqarah:37-38).