REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sholat Idul Adha pada 31 Juli mendatang kemungkinan besar akan tetap digelar di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pengurus masjid masih menunggu kepastian terakhir dari pihak yayasan.
"Sholat Idul Adha kemungkinan besar dilaksanakan. Mengenai pastinya pelaksanaan sholat Idul Adha, kami panitia masih menunggu keputusan yayasan," kata Kepala Kantor Masjid Agung Al-Azhar, Iding, kepada Republika, Kamis (23/7).
Iding menyebut "kemungkinan besar" bakal digelar karena shalat Jumat sudah digelar rutin di Masjid Al-Azhar dalam sebulan terakhir. Pelaksanaanya dengan mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Begitu juga Idul Adha kita akan melaksanakannya di lapangan (masjid) dan tetap memperhatikan protokoler kesehatan," ucap dia. Protokol kesehatan itu mulai dari membatasi jarak antar jamaah, melakukan pemeriksaan suhu tubuh, mewajibkan pakai masker, hingga mengharuskan jamaah bawa sajadah masing-masing.
Jika jadi dilaksanakan, kata dia, jumlah jamaah tidak akan dibatasi. Batasannya hanya akan ditentukan oleh ketersediaan tempat. Biasanya, pelaksanaan shalat Idul Adha di lapangan Masjid Al-Azhar dihadiri 3.000 jamaah lebih.
Kementerian Agama (Kemenag) telah menerbitkan surat edaran terkait penyelenggaraan Shalat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban 2020 pada Selasa (30/6) lalu. Isinya memperbolehkan pelaksanaan shalat Idul Adha hanya di wilayah-wilayah yang sudah dianggap aman dari Covid-19. Ibadah itu juga harus dijalankan dengan mengikuti protokol kesehatan.
Mengutip siaran pers Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik DKI Jakarta, kasus Covid-19 di ibu kota per 22 Juli telah mencapai 17.535 kasus. Bertambah 382 kasus dibandingkan sehari sebelumnya. Total kasus sembuh 11.187, sedangkan yang meninggal dunia sebanyak 766.