Jumat 24 Jul 2020 15:05 WIB

Jelang Idul Adha, Harga Bahan Pokok di Surabaya Stabil

Operasi pasar bakal digelar di sekitar wilayah pasar yang mengalami kenaikan harga.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Jelang Idul Adha, Harga Bahan Pokok di Surabaya Stabil (ilustrasi).
Foto: Antara/Moch Asim
Jelang Idul Adha, Harga Bahan Pokok di Surabaya Stabil (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Menjelang perayaan hari raya Idul Adha 1441 Hijriah, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Perdagangan (Disdag) terus melakukan pemantauan harga bahan kebutuhan pokok di pasar-pasar yang ada di Kota Pahlawan. Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati mengaku, berdasarkan hasil pantauan, harga bahan pokok relatif masih stabil.

“Seperti harga telur relatif masih aman. Karena harga dari Rp 24 ribu menjadi Rp 24.800. Artinya kenaikannya sangat sedikit sekali dan terus dalam pantauan kami,” kata Wiwiek di Surabaya, Jumat (24/7).

Wiwiek melanjutkan, komoditas lain yang juga dipantau adalah bawang merah. Berdasarkan hasil pemantauan, diakuinya harga bawang merah justru mengalami penurunan. Berdasarkan pemantauan pada 15 Juli 2020, harga bawang merah kualitas lokal rata-rata Rp 28.714 ribu per kilogram. Kemudian pada 21 Juli 2020 turun menjadi Rp 25.286 per kilogram.

“Terbaru hari ini rata-rata harga bawang merah kualitas lokal, Rp 24.429 ribu per kilogram,” ujar Wiwiek.

Terkait harga minyak goreng curah, terhitung sejak 20 – 23 Juli 2020 diakuinya tidak ada peningkatan signifikan. Harga rata-rata minyak curah Rp 11.357 ribu per liter. Meski diakuinya, pada pekan lalu harga minyak goreng curah rata-rata Rp 11.071 ribu per liter. “Jadi memang harga masih terbilang stabil,” kata dia.

Wiwiek memastikan akan melakukan mengendalikan harga bahan pokok dengan gencar melalui sidak di pasar-pasar tradisional. Seperti yang sudah berjalan di Pasar Wonokromo, Pasar Tambahrejo, Pasar Pucang, Pasar Pabean, Pasar Genteng, dan Pasar Kembang.

“Biasanya kami sidak ke pasar yang besar-besar dahulu. Setelah itu baru kami menyisir ke pasar yang menjadi acuan. Misalnya, Pasar Balongsari, Pasar Tembok,” kata dia.

Nantinya, jika ditemukan pergerakan harga maka Disdag bersama dengan petugas gabungan akan langsung menuju aktivitas operasi pasar. Bahkan, Wiwiek mengungkapkan, operasi pasar bakal digelar di sekitar wilayah pasar yang mengalami kenaikan harga.

“Jadi misalnya Pasar Genteng. Kami lakukan operasi pasar sampai dengan tingkat kelurahan sekitar wilayah itu. Untuk komoditasnya kita sediakan yang mengalami kenaikan harga dahulu yang kita suplai,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement