Ahad 26 Jul 2020 22:56 WIB

Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Intensifkan Desinfeksi

Masjid Agung dan halaman serta fasilitasnya dicuci 10 kali sehari.

Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Intensifkan Desinfeksi. Foto: Petugas kebersihan membersihkan area Masjidil Haram, Mekkah, Selasa (3/3).
Foto: Ganoo Essa/Reuters
Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Intensifkan Desinfeksi. Foto: Petugas kebersihan membersihkan area Masjidil Haram, Mekkah, Selasa (3/3).

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH - Presidensi Umum untuk Urusan Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi telah meningkatkan desinfeksi dan sterilisasi di Masjid al-Haram dan halaman-halamannya.

Seperti dilansir Saudi Gazette dari Saudi Press Agency Ahad (26/7) untuk musim haji tahun ini, Kepresidenan merekrut 3.500 pekerja untuk mensterilkan, mensterilkan, dan mengharumkan Masjidil Haram untuk menerima peziarah.

Kepresidenan juga telah mengintensifkan upayanya dan meningkatkan operasi desinfeksi dan sterilisasi sepanjang waktu untuk mencegah penyebaran coronavirus baru, karena Masjid Agung dan halaman serta fasilitasnya dicuci 10 kali sehari. 

Menurut Departemen kebersihan umum di wali kota di Makkah, upaya pembersihan dilakukan menggunakan peralatan yang sangat canggih untuk menghilangkan kotor, mencuci dan disinfektan. 

Direktur Humas dan Departemen Informasi Wali Kota Makkah, Raad Al-Sharif mengatakan bahwa ada tim untuk menangani situasi darurat jika terjadi bencana alam seperti hujan dan banjir. Ada tim lapangan khusus untuk operasi dan pemeliharaan jaringan drainase air hujan raksasa dan mencegah bahaya banjir bandang.

Al-Sharif juga menambahkan, bahwa pihaknya meningkatkan pemantauan rumah jagal untuk pemotongan hewan qurban. Di situasi pandemi ini, kata dia, penting meningkatkan pemantauan terhadap pemotongan baik sebelum atau setelah pemotongan hewan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement