REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH -- Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Dr. Muhammad Saleh Benten, memastikan tidak akan ada pengecualian dalam pelaksanaan haji tahun ini. Ia menekankan, tidak ada pejabat yang diizinkan melakukan ibadah haji.
"Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman Bin Abdulaziz, memberikan perintah yang jelas untuk tidak memberikan pengecualian selama haji tahun ini," kata Menteri Benten dilansir di Saudi Gazette, Senin (27/7).
Dia mengatakan semua rencana untuk haji tahun ini telah dilaksanakan dengan cara yang jelas dan ketat. Termasuk di dalamnya karantina di rumah yang dilakukan jamaah haji sebelum menuju Makkah.
Mengenai proses pemilihan jamaah untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan haji tahun ini, Menteri Benten mengatakan, sama sekali tidak ada campur tangan manusia. Otoritas Saudi disebut memiliki mekanisme yang transparan dan kuat.
"Kerajaan telah bekerja keras menciptakan kondisi teraman bagi peziarah, memastikan keselamatan jamaah haji, sambil berusaha mencegah infeksi di antara peziarah," kata dia.
Setengah juta peziarah berada di Kerajaan ketika pandemi dimulai Maret lalu. Tindakan pencegahan ketat diberlakukan untuk mencegah penyebaran infeksi yang lebih luas di Makkah dan Madinah.
Dia menambahkan, selama satu dekade terakhir, Arab Saudi telah melayani lebih dari 150 juta Muslim dari seluruh dunia yang melakukan haji maupun umroh.
Sumber: https://saudigazette.com.sa/article/595931/?utm_redirect=301