REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kerajaan Arab Saudi menginginkan jamaah dalam keadaan selamat, sehat, dan aman saat melakukan ibadah haji di tengah penyebaran virus Covid-19.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Mohammed Saleh bin Taher Benten saat membuka Simposium Grand Haji tahunan ke-45 pada Senin (27/7) waktu setempat dengan tema 'Peraturan Kesehatan Masyarakat dan Aplikasi Ilmiah mereka Berdasarkan Pedoman dan Praktik Nabi'.
Simposium yang digelar secara virtual dihadiri sejumlah menteri, akademisi, dokter, dan konsultan, seperti dilansir Saudi Press Agency, Selasa (28/7).
Simposim tersebut dimulai dengan pembacaan ayat-ayat Alqu
ran. Sesi pembukaan dengan judul 'Dari Haji ke Dunia' dipimpin oleh Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Mohammed Saleh bin Taher Benten. Pada awal sesi, Menteri Benten menyampaikan pidato di mana ia memuji Allah SWT karena memberikan rahmat kepada Kerajaan Arab Saudi dengan kehormatan melayani Dua Masjid Suci, Islam, dan Muslim.
"Dari era mendiang Raja Abdulaziz Al Saud hingga era penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dan HRH Putra Mahkota, Kerajaan Arab Saudi selalu menjadi pelopor dalam menyebarkan Islam dan melayani Muslim," ujar Benten.
Menteri Urusan Islam, Panggilan dan Bimbingan Arab Saudi Abdullatif bin Abdulaziz Al Al-Sheikh mengatakan Kerajaan Arab Saudi menjaga keamanan, kesehatan, dan keselamatan jamaah. Hal itu dilakukan mulai dari era almarhum pendiri Kerajaan Arab Saudi, Raja Abdulaziz bin Abdulrahman Al Saud, sampai era Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dan HRH Putra Mahkota, yang masih dan merawat Dua Masjid Suci dan pengunjung mereka.
Al-Sheikh mengatakan ritual haji tahun ini dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat dan hati-hati untuk menjaga kesehatan dan keselamatan jamaah haji. Dia mengatakan otoritas terkait dari pemerintah Penjaga Dua Masjid Suci bergabung untuk mempersiapkan diri melayani para peziarah.
Sementara itu, Penasihat di Pengadilan Kerajaan Arab Saudi dan Anggota Dewan Cendekiawan Senior Saad bin Nasser Al-Shathri mengatakan seorang peziarah dapat memetik pelajaran selama melaksanakan ibadah haji. Ceramah, pidato, dan khutbah biasanya diberikan di tempat Dua Masjid Suci, masjid-masjid lain dan di platform media.
Mengatasi masalah kesehatan jamaah haji, pemerintah Arab Saudi dan otoritas terkait mempertimbangkan pengaturan yayasan kesehatan dan menciptakan kondisi untuk menjaga kesehatan jamaah haji. Pemerintah berupaya dengan segala cara untuk menghilangkan penyebab virus Covid-19.
Terkait keputusan melaksanakan haji tahun ini dengan jumlah jamaah terbatas, ia mengatakan keputusan itu merupakan langkah bijaksana dan sesuai dengan tujuan Syariah Islam dalam melestarikan agama, melakukan ritual, dan pada saat yang sama menyelamatkan hidup.