REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Para pemimpin Muslim meminta bantuan Presiden Nationalist Congress Party (NCP), Sharad Pawar terkait dengan pedoman perayaan Idul Adha. Kemudian meminta pertemuan pada Senin (27/7) untuk menyelesaikan masalah.
Mereka kecewa dengan pedoman ambigu dari pemerintah negara bagian untuk perayaan Idul Adha termasuk pembelian hewan kurban, dan transportasinya. Pawar mengirim menteri Congress Balasaheb Thorat, dan Anil Deshmukh ke menteri utama Uddhav Thackeray untuk membahas masalah ini.
"Permintaan pertama kami adalah agar transportasi kambing menjadi mudah. Ada keluhan polisi menghentikan kendaraan yang mengangkut kambing ke kota," kata pemimpin Samadwaji Party (SP), Rais Shaikh, dilansir dari laman Times of India, Selasa (28/7).
"Saya juga meminta agar penyembelihan kerbau di Deonar diizinkan di Idul Adha dan pengaturan untuk penyembelihan sementara di kota-kota kecil seperti Bhiwandi diizinkan," lanjutnya.
Sumber mengatakan bahwa pemerintah Maha Vikas Aghadi (MVA) kemungkinan akan mengeluarkan pedoman yang direvisi untuk perayaan Idul Adha dalam satu atau dua hari. Sementara perayaan ini akan jatuh pada 1 Agustus.
Pertemuan yang diadakan di YB Chavan Center dihadiri oleh menteri Thorat, Deshmukh, Nawab Malik, Jitendra Awhad, mantan menteri Arif Naseem Khan dan Baba Siddiqui, MLA Amin Patel, Abu Asim Azmi, Rais Shaikh, Zeeshan Siddiqui dan beberapa birokrat senior polisi serta perwira sipil.
Legislator dari partai Congress Amin Patel mengatakan, Pawar mendengar mereka dengan sabar, dan setuju bahwa pengangkutan kambing bagi mereka yang telah memesannya secara daring untuk festival harusnya bebas dari gangguan.
Politisi dari Indian National Congress, Zeeshan Siddiqui mengatakan, masalah mengizinkan penyembelihan di masyarakat perumahan juga diangkat pada pertemuan tersebut.
"Dengan norma-norma jarak sosial karena virus corona, orang-orang harus diizinkan untuk menyembelih kambing di gedung-gedung," kata dia.