Selasa 28 Jul 2020 17:46 WIB

Ini Hikmah dari Pelaksanaan Ibadah Haji

Ini Hikmah dari Pelaksanaan Ibadah Haji

 Ini Hikmah dari Pelaksanaan Ibadah Haji. Foto: Sejumlah calon jamaah haji  mengelilingi Ka
Foto: Saudi Ministry of Media via AP
Ini Hikmah dari Pelaksanaan Ibadah Haji. Foto: Sejumlah calon jamaah haji mengelilingi Ka

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Haji secara bahasa berarti al-qashd, artinya sengaja  atau  sadar.  Ada juga yang mengatakan haji adalah al-‘aud;   artinya  kembali  dan at-tikrâr   atau berulang kali.  Dari sini bisa dipahami,  pelajaran penting dari ibadah haji adalah  mengajak manusia untuk  selalu  sadar  bahwa  ia  berasal  dari  Allah  dan akan kembali kepada-Nya.  Kesadaran ini harus  terus ada dalam sanubari seorang manusia agar ia berhasil menggapai kebahagiaan hakiki. Haji juga mengajarkan manusia tentang kesadaran    terus-menerus  untuk  kembali  kepada Allah. 

Mengapa  kesadaran  kembali ini  perlu  terus digelorakan? Kehidupan dunia  itu   melenakan   dan menggiurkan. Manusia bisa lupa bahwa ia berasal dari Allah  dan  akan  kembali  kepada-Nya.  Haji  mengajak semua  umat  manusia  agar  ingat  tentang  kesadaran innâ  lillâhi  wa  innâ  ilaihi  râji’ûn. sesungguhnya  kita berasal  dari  Allah  dan  akan  kembali  kepada-Nya.  (Al-Baqarah[2]:156)

Baca Juga

Kesadaran tentang hal di atas akan mengantarkan manusia kepada kesucian hakiki. Karena itu, orang yang berhaji secara serius dan total akan kembali layaknya bayi  yang  baru  lahir  dari  rahim  ibunya  sebab  ia  sadar betul  akan  status  kehambaannya  di  hadapan  Allah.  Hal  ini sesuai sabda Rasulullah SAW:

لَ صَِبَّ النُتْعِمَ: سَالَ قُهْنَ عُ اللهَِضَ رَةَرْيَرُ هِبَ أْنَعْمَلَ وْثُفْرَ يْمَلَ فِ للهَّجَ حْنَ: مُلْوُقَ يَمَّلَسَ وِهْيَلَ عُالله2 (رواه البخارى ومسلم).ُهُّمُ أُهْتََلَ وِمْوَيَ كَعَجَ رْقُسْفَي

Abi  Huraerah  RA  berkata:  Saya mendengar  Nabi  SAW bersabda:  Barang  siapa yang melaksanakan haji karena Allah dengan tidak berbuat rafas (kata-kata kotor) dan tidak  berbuat  fusuq (durhaka), dia  kembali  suci  seperti bayi  yang   baru   dilahirkan   dari   kandungan   ibunya (tanpa dosa) (HR. Bukhari dan Muslim).Kesucian  fitrah  sebagaimana  disebutkan  dalam hadis  di  atas  akan  mengantarkan  seseorang  kepada kenikmatan surga, sesuai sabda Rasulullah SAW:

 اللهَّلَ صِ اللهُلْوُسَ رَّنَ، أُهْنَ عُ اللهَِضَرَةَرْيَرُ هِبَأْنَعَّلِ إٌاءَزَ جَُ لَسْيَ لُرْوُْبَمْ الُّجَْالَ قال: وَمَّلَسَ وِهْيَلَع3 (متفق عليه).ِةَّنَْال

Dari  Abi  Huraerah  ra.,  Rasulullah  SAW  bersabda:  Haji yang mabrur tiada imbalan yang setara kecuali surga. (HR. Muttafaq ’Alaih).

Sumber: Tuntunan Manasik Haji dan Umrah 2020 Kemenag

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement