REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Pemerintah Saudi membatasi jumlah jamaah haji hingga 1.000 orang. Salah satu dari mereka yang berhak untuk dapat melakukan haji tahun ini yakni seorang wanita asal Makedonia, Hamide Halimi yang telah tinggal di Riyadh selama enam tahun.
"Saya telah memimpikan haji sejak saya datang ke sini dan itu akhirnya terjadi," kata Hamide Halimi, dilansir dari Arab News, Kamis (30/7).
"Dalam grup saya, kami memiliki 20-an wanita dan sepanjang pengalaman ini, saya hanya bersama wanita. Dari hotel ke Miqat dan Haram, kita semua wanita. Bahkan para wanita yang datang dengan suami mereka, mereka harus tetap dengan para wanita. Jadi ini pengalaman persaudaraan yang luar biasa," lanjutnya
Halimi begitu senang melihat bahwa pihak berwenang telah mengatur untuk menjaga wanita yang paling dekat dengan Ka'bah untuk Tawaf (mengelilingi). Mereka juga telah membuatnya mudah bagi peziarah sepanjang hari.
Selama kunjungan sebelumnya untuk melakukan Umrah, dia mengelilingi Ka'bah dari sangat jauh dan sekali, karena adanya kerumunan. Bahkan dia harus melakukan ritual dari atap Masjidil Haram.
Halimi tidak bisa mempercayai seberapa dekat dia dengan Ka'bah saat melakukan kedatangannya Tawaf. "Itu adalah momen nyata bahwa aku tidak pernah bisa membayangkan terjadi," kata dia.
"Tahun lalu, pada Hari Arafah, saya meminta haji di mana saya tidak membebani siapa pun. Dan begitulah yang terjadi. Bagaimana cara kerjanya? Setiap orang yang melakukan haji harus membuat beberapa pengaturan tetapi ini hanya lancar, saya kehilangan kata-kata," ucapnya
Di samping itu, dia juga menjelaskan tentang gelang pelacak yang diberikan kepada para peziarah. "Ketika kami pergi ke pusat kesehatan, kami melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan kemudian pada akhirnya kami juga diuji jika kami memiliki virus corona. Kami diberi gelang yang berfungsi dengan aplikasi yang Anda pasang di ponsel dan melacak isolasi Anda setiap hari," kata dia.
Halimi mengatakan, bahwa semua peziarah mematuhi aturan dan pedoman jarak sosial. Setiap kelompok terdiri dari antara 20-30 peziarah.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan mencatat 1.759 kasus Covid-19 yang baru dikonfirmasi, sehingga jumlah total di Saudi menjadi 272.590. Terdapat 41.205 kasus aktif yang masih menerima perawatan medis, sementara 2.063 dalam kondisi kritis.
Sebanyak 2.945 pasien lainnya telah pulih dari virus, sehingga jumlah total pemulihan menjadi 228.569. Sementara itu, Saudi mengumumkan 27 kematian terkait Covid-19. Korban tewas sekarang mencapai 2.816.