REPUBLIKA.CO.ID, MINA - Berbeda dengan tahun sebelumnya, para tukang cukur di salon di Mina untuk ibadah haji tahun ini sangat profesional. Ini karena mereka dipilih dari salon bintang lima yang terletak di sekitar Masjidil Haram di Makkah.
"Kami dipilih untuk bekerja di Mina setelah menjalani pemeriksaan yang diperlukan termasuk tes swab dan memperoleh sertifikat kesehatan. Selain harus pula membuktikan keterampilan kami dalam hal kesempurnaan dan kecepatan dalam melakukan pekerjaan kami," kata Muhammad Othman, salah satu tukang cukur .
Ada lima salon di Mina, termasuk empat yang bekerja sepanjang waktu dan yang kelima sebagai tempat cukur siaga. Secara sekilas atau pandangan pertama, Muhammad tampak seperti menjadi staf Departemen Kesehatan, bukan sebagai tukang cukur. Ini karena penampilan seragam yang ia kenakan layaknya sebagai bagian dari petugas tindakan pencegahan coronavirus.
Namun, identitas profesinya sebagai tukang cukur menjadi jelas ketika dia memasuki salon setelah seorang peziarah masuk untuk mencukur rambutnya. Salon ini dinamai "Salaam," yang berarti kedamaian, karena mewakili suasana tenang yang ada di sana.
Di salon, baik Muhammad maupun peziarah terlihat mengenakan topeng dan sarung tangan. Jarak antara dua kursi di salon rambut benar-benar sejalan dengan protokol yang disetujui oleh Departemen Kesehatan. Tindakan pencegahan yang dilakukan oleh kedua penata rambut di salon menunjukkan seolah-olah mereka berada di ruang operasi. Mereka membersihkan seluruh ruangan setelah menyelesaikan cukur atau memotong rambut setiap peziarah.
Peziarah telah keluar dari ihram mereka dengan cara yang aman dan aman setelah mencapai salon-salon ini selama haji. Muhammad juga memiliki kesempatan untuk bekerja di Mina selama musim haji terakhir.
Menggambarkan pengalaman tahun ini, ia mengatakan: “Kehadiran pejabat yang luar biasa dari Kementerian Kesehatan adalah fitur lain dari perayaan haji tahun ini. Pejabat yang berbeda sering mengunjungi salon dan menindaklanjutinya dengan pengecekan di sepanjang hari. ”
"Dari jam delapan pagi sampai saat ini jam lima sore, kami menerima tujuh pejabat ini, yang terus memperhatikan keselamatan peziarah, mereka terus memastikan bahwa kami sepenuhnya mematuhi tindakan pencegahan kesehatan,'' kata Muhammad menambahkan.