REPUBLIKA.CO.ID, Pihak berwenang Turki telah meyakinkan pimpinan UNESCO tentang niat mereka untuk bekerja sama dengan organisasi itu dalam melaksanakan pekerjaan restorasi yang direncanakan di Hagia Sophia setelah transformasi menjadi masjid.
Mengutip duvarenglish.com pernyataan ini dari seorang pejabat Rusia. "Ankara juga berjanji akan mengundang delegasi ahli untuk membahas rencana restorasi," Alexander Kuznetsov, perwakilan tetap Rusia untuk UNESCO, mengatakan kepada TASS pada pekan lalu.
"Setelah [keputusan untuk mengubah status situs], Perwakilan Tetap Turki di UNESCO [Altay Cengizer] mengedarkan surat yang ditujukan kepada direktur jenderal organisasi. Dia mana meyakinkan meski melayani ibadah orang Muslim, Hagia Sophia akan menjadi terbuka untuk orang-orang dari semua agama," kata Kuznetsov.
Menurutnya, pihak Turki juga berjanji akan membuat dewan ilmiah yang akan mempertimbangkan sejumlah proyek restorasi dan infrastruktur. "Sekarang mereka telah meyakinkan kami bahwa mereka tidak akan melakukan apa pun tanpa berkonsultasi dengan spesialis UNESCO. Mereka juga berjanji akan mengundang pakar organisasi ke Istanbul dalam waktu dekat," katanya.
Kuznetsov menambahkan bahwa pihak berwenang Turki mengirim surat ini ke UNESCO minggu lalu sebelum sholat jamaah pertama di Hagia Sophia. Namun, pejabat itu tidak dapat mengklarifikasi informasi tambahan apa yang diharapkan UNESCO kepada Turki.