REPUBLIKA.CO.ID,PARIT -- Tidak ada masalah untuk memungkinkan jamaah Malaysia untuk melakukan umroh tetapi tergantung pada situasi Covid-19 di negara ini. Menteri di Departemen Perdana Menteri (Urusan Agama) Datuk Zulkifli Mohamad Al-Bakri mengatakan kementerian memuji semua keputusan yang akan diterapkan oleh Arab Saudi tetapi lebih memprioritaskan pada manfaat dan dalam hal kesehatan.
"Jadi, jika semuanya baik-baik saja, saya merasa tidak ada masalah, tetapi saat ini dalam situasi di mana kami masih melanjutkan dengan hati-hati, sangat penting bahwa kami mengambil langkah-langkah dalam mengendalikan penyebaran Covid-19," kata ZUlkifli seperti dikutip Malay Mail, Rabu (5/8).
Menurut Zulkifli, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi sedang mempertimbangkan pembukaan kembali Makkah untuk umroh.
Dia juga tidak mengesampingkan kemungkinan peningkatan biaya dalam melakukan umrah dengan mempertimbangkan peningkatan dalam hal keamanan dan kesehatan karena Covid-19. "Ini karena biaya tambahan dalam melaksanakan umroh untuk Malaysia, jika mereka diizinkan untuk melakukannya, juga akan memperhitungkan biaya penyaringan Covid-19 dan biaya tambahan lainnya yang akan dirinci nanti, katanya.
Berdasarkan situasi saat ini, menurut Zulkifli, tidak aneh jika kenaikan biaya terjadi (untuk umrah). "Tapi saya lebih peduli dari sudut keamanan kesehatan dan kepatuhan dengan prosedur operasi standar yang sesuai untuk menghindari Covid-19," tambahnya.