REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sedikitnya 15 warga negara Indonesia (WNI) telah berkunjung ke Hagia Sophia di Istanbul, Turki, usai bangunan itu difungsikan kembali sebagai masjid pada 24 Juli 2020 lalu. Mereka pun terkesima dengan kemegahan bangunan berusia 1.400 tahun lebih itu.
Ke 15 turis asal Indonesia itu datang ke Hagia Sophia dengan menggunakan jasa GNM Matahari Travel Turkey. Direktur perusahaan tersebut, Lionita Naga Lili, mengatakan, 15 tamunya itu mengaku terkesima dengan keindahan Hagia Sophia.
Terlebih, mereka bisa merasakan pengalaman shalat di bangunan yang difungsikan sebagai museum sejak 1935 itu. "Absolutely memorable lah pokoknya, karena mereka berkesempatan sholat di sana setelah 85 tahun tidak ada shalat di sana. Beberapa testimoni mereka yang berkunjung kemarin, katanya, rasanya itu tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata," ujar Nita.
Nita menjelaskan, untuk memasuki Masjid Hagia Sophia, tidak ada sama sekali pungutan biaya ataupun tiket. Hagia Sophia diberlakukan layaknya masjid pada umumnya di Turki dan negara lainnya.
Bahkan, lanjut dia, semua orang boleh berkunjung ke Hagia Sophia. Baik Muslim maupun non-Muslim. Hanya saja, non-Muslim tidak diperkenankan masuk saat sedang dilaksanakan shalat. "Takutnya mereka mengganggu shalat," kata dia.
Nita mengatakan, dalam bulan Agustus ini, pihaknya akan kembali memberangkatkan sekitar 75 turis asal Indonesia ke Istanbul dengan tujuan utama Masjid Hagia Sophia. Adapun biaya yang dikenakan bervariasi, tergantung pada durasi di Istanbul dan fasilitas yang diberikan. Paket termurah ada di kisaran Rp 13 jutaan untuk berplesiran di Istanbul selama delapan hari.
Hagia Sophia adalah bangunan kuno bersejarah. Kaisar Bizantium (Romawi Timur) Justinianus I membangunya pada 532 - 537 Masehi lalu difungsikan sebagai gereja Umat Kristen Bizantium. Lalu dari 1054 hingga tahun 1204 diubah menjadi gereja Ortodoks Yunani. Pada tahun 1204-1261 gereja ini diambil alih oleh agama Katolik Roma. Dari tahun 1261 hingga 1453 gereja ini kembali menjadi Katedral Kristen Ortodoks Yunani.
Setelah penaklukan Konstantinopel (kini dikenal dengan Istanbul) oleh Kesultanan Utsmani yang dipimpin Sultan Mahmed II pada 1453, Hagia Sophia dijadikan masjid. Lalu pada 1935, pemimpin Republik Turki, Mustafa Kemal Attaturk, mengubahnya jadi museum. Kini, 2020, bangunan itu kembali difungsikan sebagai masjid.