REPUBLIKA.CO.ID, -- Sekitar 100 karyawan berhenti dari Turkish Airlines. Ini seiring berjalannya waktu pada usulan perjanjian upah baru untuk pekerja yang tidak berserikat, secara signifikan memotong gaji dan menghilangkan bonus untuk sisa tahun ini seperti, portal berita Airport Haber melaporkan pada 11 Agustus lalu.
Direktur perusahaan untuk solusi operasi penerbangan, direktur pengembangan digital, dan eksekutif tingkat atas lainnya dilaporkan termasuk di antara ratusan pengunduran diri.
Mayoritas pengunduran diri karyawan Turkish Airlines ini dilaporkan di departemen teknologi informasi perusahaan, yang memberikan keamanan untuk seluruh infrastruktur digital maskapai penerbangan utama, termasuk penjualan tiket dan manajemen tim.
Sebagian besar karyawan yang meninggalkan Turkish Airlines dilaporkan mendapatkan pekerjaan di tempat lain. Maskapai tersebut telah berjuang untuk menyajikan kebijakan ketenagakerjaan baru sejak awal pandemi COVID-19 di Turki pada bulan Maret, hingga rencana pembayaran yang baru disajikan pada 1 Agustus.