Kamis 20 Aug 2020 20:54 WIB

Masjid Berarsitektur Tionghoa Hadir di Cilandak

Menambah destinasi wisata religi di wilayah Jakarta Selatan.

Masjid Berarsitektur Tionghoa Hadir di Cilandak (ilustrasi).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Masjid Berarsitektur Tionghoa Hadir di Cilandak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bertepatan dengan Hari Libur Nasional Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriah, Pemerintah Kota Jakarta Selatan meresmikan masjid berarsitektur Tionghoa yang terletak di samping pintu gerbang Tol Desari, Kecamatan Cilandak, Kamis (20/8).

Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali didampingi Asisten Kesejahteraan Rakyat, Sayid Ali, meresmikan masjid berarsitektur Tionghoa bernama Masjid Babah Alun. Peresmian turut dihadiri oleh Camat Cilandak Agus Gunawan, pemegang proyek tol, dan instansi terkait.

Masjid yang terletak di jalan Tol Desari tersebut dibangun oleh pemegang proyek pembangunan Tol Desari Cilandak, yakni PT Citra Waspphutowa.

Marullah berharap kehadiran masjid bergaya Tionghoa tersebut dapat menambah destinasi wisata religi di wilayah Jakarta Selatan, selain Masjid Agung Al Azhar dan masjid lainnya yang sudah ada lebih dulu. "Saya mengapresiasi PT Citra Waspphutowa atas usahanya membangun masjid ini," kata Marullah.

Pembangunan Masjid Babah Alun dimulai sejak dua tahun lalu. Dan saat ini pembangunan sudah hampir selesai walau masih ada pengerjaan.

Nuansa Pecinan terasa kental pada bangunan masjid, seperti pada bentuk atap, elemen-elemen dan struktur terbuka, serta penggunaan warna yang khas yakni merah menyala, dengan dinding berwarna putih gading, yang jadi ciri khas masyarakat Tionghoa.

Kusen pintu dibuat melingkar yang dihiasi ornamen Tionghoa berwarna merah dan kuning emas. Nuansa Islami juga terasa di antara corak Tionghoa dengan hadirnya lukisan kaligrafi pada pintu masuk dan juga pilar masjid.

Menurut Marullah, niat baik pengembang Tol Desari untuk membangun masjid dengan keterbatasan dana perlu diapresiasi, karena setelah dua tahun, masjid tersebut dapat diresmikan.

"Bila kita mendahulukan Allah dalam usaha kita, mudah-mudahan niatan ini dimudahkan oleh Allah SWT, dan saya berterima kasih sudah diajak untuk bersama-sama menjadi orang yang meresmikan Masjid Babah Alun ini," ujar Marullah.

Peresmian Masjid Babah Alun ini juga ditandai dengan melaksanakan shalat dzuhur berjamaah oleh para undangan.

Direktur Utama PT Citra Waspphutowa, Muhamad Yusuf Hamka mengatakan di area masjid juga tersedia ruang terbuka hijau yang ditanami pohon-pohon buah seperti alpukat, cimpeda dan zaitun.

Kehadiran masjid ini, lanjut Yusuf, dapat menjadi tempat syiar Islam di Kota Jakarta Selatan. "Walaupun masjid ini belum jadi dengan sempurna, tetapi dengan semangat Tahun Baru Islam ini, masjid Babah Alun bisa menjadi tempat syiar Islam dan juga wisata religi bagi masyarakat, khususnya di Jakarta Selatan," ujar Yusuf.

 

 

TAKE

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement