REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Perintah dan petunjuk untuk makan makanan yang halal ada dalam ayat-ayat Alquran dan hadis. Berikut ini sejumlah ayat dan hadis tentang produk halal.
I. Alquran
1. Firman Allah SWT dalam surat Albaqarah (2) ayat 172: ''Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu hanya menyembah.''
2. Firman Allah SWT dalam surat Albaqarah (2) ayat 173: ''Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.''
II. Hadis
1. Ibnu Umar RA berkata, Rasulullah SAW melarang memakan binatang yang makan tahi dan melarang meminum susunya. Riwayat Imam empat kecuali Nasai. Hadis hasan menurut Tirmidzi.
2. Nabi SAW bersabda, ''Sesungguhnya tidak masuk surga daging dan darah yang tumbuh dari sesuatu yang haram, namun neraka lebih berhak untuknya.'' (HR Imam Ahmad bin Hanbal).
3. Dari Abu Hurairah RA bahwa Nabi SAW bersabda, ''Setiap binatang buas yang mempunyai gigi taring adalah haram dimakan." (HR Muslim).
4. Ibnu Abu Aufa RA berkata, "Kami berperang bersama Rasulullah saw. sebanyak tujuh kali, kami selalu makan belalang.'' Muttafaq Alaih.
5. Dari Abdurrahman Ibnu Usman al-Qurasyi r.a. bahwa ada seorang thabib (dokter) bertanya kepada Rasululah saw. tentang katak yang dijadikan obat. Lalu beliau melarang membunuhnya. Riwayat Ahmad yang dinilai shohih oleh Hakim. Abu Daud dan Nasai juga meriwayatkannya.
6. Jabir RA berkata Rasulullah SAW pada waktu perang Khoibar melarang makan daging keledai negeri dan membolehkan daging kuda. Muttafaq Alaih. Menurut lafadh riwayat Bukhari: Memberikan keringanan.
7. Dari Anas RA tentang kisah kelinci, ia berkata: Ia menyembelihnya dan mengirimkan pangkal pahanya kepada Rasulullah SAW dan beliau menerimanya. Muttafaq Alaih.
*Artikel ini telah dimuat di Harian Republika, Jumat, 11 Juli 2008