REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) mendukung rencana Dewan Masjid Indonesia (DMI) agar Masjid di wilayah terpencil memiliki akses internet. Kerjasama BAKTI dan DMI terangkum dalam digitalisasi masjid.
Direktur Utama BAKTI Anang Latif mengatakan DMI bekerjasama dengan BAKTI untuk penyediaan akses internet atau wifi gratis untuk Masjid-Masjid yang berada di wilayah terpencil. BAKTI ingin hadir membantu masyarakat, khususnya komunitas Muslim di daerah terpencil agar terhubung dengan internet.
Kebutuhan terhadap internet kini tak hanya dipandang sebagai kebutuhan sekunder atau tersier belaka. Sebab anak sekolah amat membuntuhkan akses internet lancar dan gratis guna mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
"Akses Internet (wifi) bukan hanya diperuntukan bagi program e-Masjid, tapi juga untuk membantu kebutuhan pembelajaran online di masa pandemi covid-19 terutama untuk anak-anak yang tergolong ekonomi rendah," kata Anang pada Republika.co.id, Selasa (1/9).
Sebagai langkah awal penyediaan wifi gratis, BAKTI saat ini menjalankan pembangunan 2.000 titik di Aceh di mana 1.000 titik di antaranya diperuntukkan untuk masjid. Keputusan pembangunan wifi gratis itu disampaikan pada acara Kenduri Kebangsaan di Sekolah Sukma Bangsa, Banda Aceh. "Pembangunan ini sejalan dengan visi DMI untuk meningkatkan pemanfaatan internet Masjid guna pembelajaran online," ucap Anang.
Hanya saja penyediaan wifi gratis bagi masjid masih dalam proses perencanaan. BAKTI mempertimbangkan lokasi-lokasi Masjid yang paling dekat dengan jaringan BAKTI sebelum dilakukan pembangunan dan mengoneksi jaringan.
"Tentu melihat potensi pengembangan jaringan dari lokasi-lokasi eksisting akses internet BAKTI yang berdekatan dengan lokasi ,asjid di wilayah 3T (Terpencil, Terluar, Terdepan)," ujar Anang.