REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Azab dan siksa yang diberikan Allah kepada para pemilik kebun (Ashab al-Jannah) ini bertujuan agar penduduk Makkah selalu bersedekah dan membantu fakir miskin. Sebab, Allah telah memberikan mereka hasil kebun yang banyak dan melimpah. Sementara itu, di sekelilingnya, banyak orang yang membutuhkan.
Lihat keterangan dan penjelasan ayat 17 surah Alqalam (68) ini. "Sesungguhnya, Kami telah mencobai mereka (musyrikin Makkah) sebagaimana Kami telah menguji pemilik-pemilik kebun ketika mereka bersumpah bahwa mereka sungguh-sungguh akan memetik (hasil)nya di pagi hari."
Allah menerangkan bahwa Dia menguji penduduk Makkah dengan menganugerahi mereka nikmat-nikmat yang banyak untuk mengetahui apakah mereka bersyukur atau tidak sebagaimana Allah telah mencobai pemilik-pemilik kebun, seperti yang diterangkan pada ayat 17-33. Akhirnya, pemilik kebun itu insyaf dan masuk Islam berbondong-bondong setelah penaklukan Makkah (Fath Makkah).
Hikmah
Ashab al-Jannah adalah kisah yang diterangkan dalam Alquran mengenai para pemilik kebun yang tidak mau berbagi dengan fakir miskin. Akibat dari perbuatan mereka itu, Allah pun menurunkan azab dengan menghancurkan kebun-kebun mereka dengan kebakaran yang sangat dahsyat.
Sebuah pendapat mengatakan, Ashab al-Jannah dalam surah Alqalam [68] itu adalah pemilik kebun yang tinggal di daerah Dharawan, Yaman. Di sebutkan, para pemilik kebun itu adalah bersaudara. Kebun itu merupakan warisan dari orang tua mereka yang ahli sedekah. Ketika kebun itu diserahkan kepada anak-anaknya, mereka berubah dan tidak mau mengikuti jejak orang tua mereka dahulu. Mereka enggan memberikan dan menyedekahkan hasil kebun mereka kepada fakir miskin. Maka, atas perbuatan mereka itu, Allah pun lalu menurunkan azab kepada mereka, yakni dengan terbakarnya kebun-kebun mereka.
Kisah di atas hendaknya menjadi pelajaran bagi umat Islam agar selalu menafkahkan sebagian rezeki mereka di jalan Allah, yakni dengan membayar zakat dan memberikannya kepada fakir miskin dan anak-anak yatim piatu.
Dalam surah Almudatstsir [74] ayat 42-44, diterangkan bahwa di antara orang-orang yang masuk neraka Saqar adalah mereka yang tidak mau memberi makan fakir miskin. Rasulullah SAW pernah berpesan kepada istri-istrinya. "Cintailah orang miskin dan akrablah dengan mereka karena Allah akan akrab juga dengan engkau pada hari kiamat nanti." (HR Al-Hakim). Wallahualam.