Kamis 03 Sep 2020 22:10 WIB

Umroh Belum Dibuka, Jamaah Malaysia Diminta Waspada Penipuan

Beberapa operator umroh telah mengiklankan promo penerbangan umroh.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Umroh Belum Dibuka, Jamaah Malaysia Diminta Waspada Penipuan (ilustrasi).
Foto: Antara/Aswaddy Hamid
Umroh Belum Dibuka, Jamaah Malaysia Diminta Waspada Penipuan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,KUALA LUMPUR -- Pemerintah Arab Saudi hingga saat ini belum mengizinkan umat Islam menunaikan ibadah umrah ke Makkah dan Madinah. Hal ini disampaikan seorang diplomat senior Malaysia di negara Timur Tengah.

Di sisi lain, Konsul Jenderal Malaysia di Jeddah, Alauddin Mohd Noor, membantah klaim yang menyebut Pemerintah Saudi akan mengizinkan umat Islam melakukan umrah mulai Oktober. Ia mendesak Muslim Malaysia untuk memeriksa informasi terbaru sebelum merencanakan perjalanan mereka.

"Saya mengimbau seluruh warga Malaysia yang memiliki rencana umrah ke depannya, pastikan informasi yang diterima dari agen paket umrah akurat dan terkini,” kata Alauddin dilansir di Malay Mail, Kamis (3/9).

Pemerintah Saudi disebut belum mengumumkan tanggal kapan Makkah dan Madinah akan dibuka kembali, baik untuk ziarah warganya sendiri atau orang asing. Ia juga memperkirakan kemungkinan pembukaan kembali akan memakan waktu lebih lama.

Sebelumnya, media Malaysia, Berita Harian memberitakan beberapa operator umrah telah mengiklankan promo penerbangan umrah mulai Oktober 2020 di media sosial.

Harian Melayu juga melaporkan presiden Asosiasi Agen Perjalanan dan Wisata Bumiputera Malaysia (Bumitra), Mohd Ali Ab Malek, mengetahui promosi semacam itu. Tetapi ia tidak yakin apakah iklan itu dilakukan oleh perusahaan yang terdaftar atau tidak.

Mohd Ali mengatakan, Bumitra belum menerima kabar dari Pemerintah Saudi tentang pembukaan kembali Kota Suci Islam untuk ziarah, maupun mendapat pedoman kunjungan massal seperti di masa lalu. "Mungkin promosi dilakukan karena mereka putus asa. Namun kami berharap umat Islam tidak akan mudah tertipu," kata dia.

Pada 4 Maret, Kerajaan Saudi mengumumkan menangguhkan sementara ziarah umrah sepanjang tahun yang menarik jutaan pengunjung. Mereka juga melarang kunjungan ke Masjid Nabi di Madinah.

Tak hanya itu, Saudi juga membatasi kuota haji tahunan untuk 10.000 Muslim pada Agustus tahun ini, bukan 2,5 juta orang seperti tahun lalu. Keputusan diambil dengan pertimbangan pandemi Covid-19 yang menyebar saat ini.

 

Sumber:  https://www.malaymail.com/news/malaysia/2020/09/01/malaysian-envoy-in-jeddah-cautions-malaysian-muslims-against-umrah-deals-fr/1899000

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement