REPUBLIKA.CO.ID,DHAKA -- Pejabat Bangladesh hari Minggu mengutip bukti yang menunjukkan kebocoran gas menyebabkan ledakan akhir pekan di sebuah masjid yang menewaskan 24 orang, menyebabkan 13 orang dalam kondisi kritis dengan luka bakar parah.
“Gas masih di ruang masjid, dan gelembung gas terus terjadi di tempat kejadian dan merembes keluar dari berbagai titik,” Letnan Kolonel Zillur Rahman, seorang pejabat tinggi di badan pemadam kebakaran dan pertahanan sipil, mengatakan kepada Anadolu Agency, Ahad (6/9),
Dia mengatakan ini membuktikan adanya kebocoran gas, yang dikatakannya berada di balik ledakan Jumat malam. “Enam AC di ruang masjid malah meleleh, bukannya diledakkan. Jika ada AC yang meledak, pasti ada bekas noda asap hitam di lantai masjid atau dinding atau di AC, ”tambahnya.
Karena sifatnya, gas akan hadir secara merata di setiap sudut ruangan, dan setiap korban memiliki tingkat luka bakar yang hampir sama di mana pun mereka berdiri, katanya.
Seorang bocah laki-laki berusia 7 tahun, muazin, dan imam termasuk di antara korban ledakan di masjid di kota Narayanganj, sementara 13 lainnya sedang menjalani perawatan luka bakar di sebuah rumah sakit di Dhaka, ibukota terdekat.
Tiga komite telah dibentuk untuk menyelidiki insiden itu, Irsyad Hossain, seorang pejabat pemadam kebakaran dan pertahanan sipil, mengatakan kepada Anadolu Agency. Akram Hossain, penanggung jawab Kantor Polisi Model Fatullah, juga mengatakan bahwa mereka menduga ada kebocoran pipa gas di balik ledakan itu, tetapi penyelidikan akan memperjelas penyebabnya.
Polisi sedang menyelidiki orang yang tidak disebutkan namanya atas insiden tersebut, dan juga akan melihat kemungkinan kelalaian penyedia gas atau masjid karena gagal mengambil tindakan untuk memperbaiki kebocoran gas, tambahnya.
Pejabat perusahaan gas juga mengatakan mereka sedang menyelidiki insiden tersebut. Para pasien dalam kondisi kritis mengalami luka bakar di trakea, serta lebih dari 30% -70% dari tubuh mereka, kata Anayet Hossain, wakil asisten direktur badan pemadam kebakaran dan pertahanan sipil, kepada Anadolu Agency.