REPUBLIKA.CO.ID,DHAKA -- Korban meninggal akibat ledakanMasjid Narayanganj bertambah satu orang. Monir Farazi, meninggal saat menjalani perawatan di Institut Luka Bakar dan Bedah Plastik Sheikh Hasina, pukul 23:15 Ahad (6/9).
Dilansir di The Daily Star, Senin (7/9), meninggalnya pria berusia 30 tahun ini menambah catatan korban tewas, menjadi 26 orang. Monir Farazi merupakan putra Sobhan Farazi dari desa Baroghoria di Bakerganj Upazila.
Ledakan tragis ini terjadi di Masjid Pashchim Talla Baitus Salam Narayanganj sekitar pukul 20.45, usai shalat Isya Jumat (4/9). Ada dugaan luas ledakan disebabkan gas yang bocor dari pipa bawah tanah dan menumpuk di dalam lantai dasar masjid. Sejauh ini, tiga komite telah dibentuk untuk menyelidiki insiden tersebut.
Sebelumnya, Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, mengingatkan pentingnya pengawasan terhadap pembangunan masjid. Hasina meminta agar masjid-masjid di Bangladesh mempertahankan desain dan sesuai memperoleh izin dari otoritas terkait.
"Sekarang ini, AC dipasang di masjid dengan cara yang tak direncanakan, atau masjid dibangun di mana saja tanpa perencanaan. Sementara penting untuk melihat apakah tempat tersebut cocok untuk mendirikan bangunan, izin diperoleh dari otoritas, juga desain bangunannya sesuai dengan yang dirumuskan. Atau kejadian seperti ini (ledakan di masjid Narayanganj) bisa berulang kapan saja," kata dia dihadapan anggota parlemen Bangladesh seperti dilansir Iqna.ir.
Ia juga turut menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya dua anggota parlemen, Sahara Khatun dan Ismail Alam serta mantan Presiden India Pranab Mukherjee dan beberapa tokoh lainnya.
Hasina mengatakan pemerintah Bangladesh telah membentuk komite khusus untuk memastikan penyebab ledakan yang terjadi di Masjid Narayanganj. "Sedang diselidiki untuk mengetahui bagaimana dan kenapa kejadian itu terjadi. Saya ingin mengatakan alasannya, pasti pasti akan diungkap," katanya.
Sumber: https://www.thedailystar.net/narayanganj-mosque-blast-total-death-toll-now-26-1957233