REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Kebudayaan Kerajaan Arab Saudi berencana meluncurkan museum minyak pertama di negara itu pada Juli 2022. Pembangunan museum itu dilakukan bekerja sama dengan Pusat Riset dan Studi Perminyakan King Abdullah (KAPSARC).
Dilansir dari Arab News pada Sabtu (19/9), rencananya bangunan itu akan dinamakan Museum Emas Hitam di Kota Riyadh. Para seniman lintas negara akan diminta partisipasinya.
Konten di museum akan beragam, tapi utamanya menyediakan sejarah perjalanan minyak dalam kehidupan manusia. Mulai dari minyak ketika masih mentah sampai minyak yang telah diproses bakal disediakan sebagai bahan pameran.
Pembangunan museum sejalan dengan Visi Saudi 2030 yang dicanangkan Putera Mahkota Saudi. Visi Saudi 2030 mencakup penguatan Saudi dalam bidang pariwisata sehingga pemasukan negara tak lagi hanya menggantungkan pada minyak bumi saja.
Pengerjaan museum dilakukan di bawah payung tim khusus yang spesialis menangani museum. Tim tersebut dikumpulkan oleh Kementerian Kebudayaan Saudi. Termasuk para seniman yang bakal mempercantik tampilan museum luar dalam.
Saudi optimis kehadiran Museum Emas Hitam dapat menarik wisatawan. Apalagi kabarnya bakal ada 200 karya seni kontemporer yang dipajang di sana. Kemudian museum itu juga akan rutin mengadakan pameran dan program pendidikan di semua segmen guna menarik pengunjung.