Ahad 20 Sep 2020 15:08 WIB

Kapal Fregat Ertuğrul: Diplomasi Dunia Islam Moderen Pertama

Diplomasi Dunia Islam Moderen Pertama ke Jepang

Kapal Fregat Ertuğrul milik turki yang tenggelam dalam kunjungan diplomatik Turki ke Jepan pada tahun 1887.
Foto: hurriyetdailynews.com
Kapal Fregat Ertuğrul milik turki yang tenggelam dalam kunjungan diplomatik Turki ke Jepan pada tahun 1887.

REPUBLIKA.CO.ID, -- 130 tahun telah berlalu sejak kapal karam Fregat Ertuğrul di tenggara Jepang. Uniknya, meski insiden ini memilukan namun dianggap sebagai awal dari persahabatan Turki-Jepang.

Persituwa itu terjadi sejak kapal itu berangkat dari Turki ke Jepang untuk membalas kunjungan Pangeran Komatsu dari Jepang ke Istanbul pada Oktober 1887. Alhasil, balasan itu dilakukan dengan melayarkan Fregat Ertuğrul  ke Jepang pada Juli 1889.

Fregat dalam pelayarannya singgah di Suez, Aden, Bombay, Colombo, Singapura, Hong Kong, Fuji, Nagasaki dan Kobe. Pada 11 bulan kemudian baru tiba di Yokohama.

Kala itu, Ketua Delegasi Ali Osman Pasha diterima oleh Kaisar Jepang Meiji. Dia menyerahkan surat dan medali yang dikirim oleh Abdulhamid II kepada sang kaisar.

Delegasi terorganisir pertama dari Dunia Muslim

Ikatan itu terbentuk selama era Ottoman, ketika fregat Ertuğrul yang membawa 609 pelaut berkunjung untuk melakukan kunjungan delegasi diplomatik terorganisir pertama dari Dunia Islam ke Jepang.

Fregat meninggalkan kota Yokohama pada tanggal 15 September 1890 tetapi ditangkap oleh dihadang September yang melanda Jepang selatan setiap tahun.

Kapal kemudian tenggelam di lepas pantai Prefektur Wakayama pada tahun 1890 ketika dalam perjalanan pulang dari perjalanan niat baik ke Jepang tersebut. Insiden ini mengakibatkan hilangnya 533 pelaut dan perwira, termasuk Laksamana Muda Ali Osman Pasha dari Kekaisaran Ottoman.

Namun, upaya penyelamatan Jepang dan dukungan yang ditunjukkan kepada para korban ternyata kemudian mampu menyegel hubungan persahabatan abadi antara orang-orang dari kedua negara. Kala itu sebanyak 69 pelaut Turki diselamatkan oleh penduduk desa Jepang

Penduduk desa Jepang di Kashinozaki menyelamatkan para pelaut Turki, itu yang kemudian diangkut kembali ke Istanbul, dengan kapal korvet Jepang Kongo dan Hiej. Untuk mengenangnya, sebuah monumen untuk para martir didirikan pada tahun 1891 di Kushimoto, di tempat kecelakaan itu terjadi.

Kedutaan Besar Turki Tokyo mengatakan di Twitter bahwa Upacara Peringatan Para Martir Ertuğrul akan diadakan pada peringatan kecelakaan itu, pada hari Rabu lalu di Kushimoto.

Kisah fregat Ertuğrul dianggap sebagai titik awal hubungan antara Turki dan Jepang. Warisan tragis Ertuğrul ini menjadi tonggak sejarah persahabatan Turki-Jepang dan diharapkan tetap hidup pada upacara peringatan yang diadakan setiap tahun di monumen tersebut.

Naito Masanori dari Institut Studi Global Universitas Doshisha menunjukkan bahwa upaya besar penduduk desa Kushimoto, yang mencoba menyelamatkan tentara yang terluka dalam kecelakaan itu, adalah dasar dari hubungan persahabatan Turki-Jepang.

Hampir seabad kemudian dari tenggelamnya Fregat Ertuğrul, sejumlah besar warga Jepang yang terdampar di Teheran selama perang Iran-Irak pada tahun 1985 diangkut oleh Turkish Airlines (THY) kembali ke Jepang. Ini juga merupakan merupakan tonggak penting hubungan Turki-Jepang berikutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement