REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Kebudayaan Arab Saudi mengumumkan, akan mendirikan Museum Laut Merah di gedung Bab Al-Bunt di kawasan Bersejarah Jeddah. Museum akan menampilkan koleksi langka, seperti manuskrip, gambar dan buku yang menceritakan kisah Bab Al-Bunt dan dibuka pada akhir 2022.
Bangunan bersejarah ini dianggap sebagai titik kontak bersejarah antara penduduk Laut Merah dan dunia karena Jeddah sebagai pintu masuk dan gerbang utama bagi jamaah haji, pedagang, dan turis sejak beberapa abad silam.
Bangunan berusia lebih dari 100 tahun itu adalah tempat berkumpulnya jamaah haji dari seluruh dunia. Bangunan saat itu digunakan sebagai pusat kesehatan di mana jamaah diberikan layanan kesehatan sebelum menuju ke Mekkah.
Al-Bunt diyakini sebagai salah satu bangunan tertua di jeddah yang menampilkan keindahan dinding eksterior dan jendela kayunya yang disebut dengan 'rowshan'. Desain bangunan disebut terinspirasi dari Suriah.
Kementerian berupaya menjadikan Museum Laut Merah sebagai tempat merayakan nilai budaya yang diwakili oleh pantai Laut Merah dan pengalaman penduduknya dengan berfokus pada cerita navigasi maritim, perdagangan, geologi, ziarah, keragaman, dan elemen budaya. Hal unik lainnya yang dimiliki, membentuk identitas Jeddah, Makkah, dan Madinah sepanjang sejarah.
Dilansir di Arab News, Senin (21/9), museum ini akan memamerkan lebih dari 100 karya seni kreatif, dan mengadakan empat pameran tahunan sementara. Selain itu, akan ada program pendidikan bagi anggota masyarakat di semua kelompok umur.
Museum Laut Merah akan mewakili tujuan artistik baru di Kerajaan yang menceritakan kisah harmoni manusia dan kekayaan budaya dalam perjalanan spiritual jamaah haji dan umroh. Ini juga akan menjadi jendela budaya dan sejarah yang memberikan catatan penting dari nilai-nilai estetika dan warisan kota-kota pesisir di sepanjang Laut Merah dan pengaruh budayanya.
Bangunan bersejarah Jeddah dan Bab Al-Bunt adalah contoh ideal dari nilai-nilai ini dan sejarah interaksi manusia yang kaya dan beragam. Museum ini adalah bagian dari Program Kualitas hidup, salah satu Program Realisasi Visi Kerajaan 2030, dan berada di bawah payung Prakarsa Museum Khusus yang diumumkan Kementerian Kebudayaan dalam paket prakarsa pertamanya. Termasuk museum khusus yang akan diluncurkan berturut-turut di berbagai kota Kerajaan, mencakup berbagai bidang kreatif. Ini juga mencakup museum modern yang menggunakan teknik dan metode artistik kontemporer, serta museum sejarah, warisan, dan budaya dengan nilai pengetahuan yang lebih tinggi.