REPUBLIKA.CO.ID, ANTALYA -- Pusat pariwisata Turki, Antalya di pantai Mediterania, mengalami bulan September terpanas dalam 70 tahun terakhir. Suhu panas ini berasal dari munculnya cuaca hangat dari Afrika Utara yang menyebabkan kenaikan suhu di seluruh wilayah itu.
Provinsi Mediterania dilanda kondisi terik, dengan suhu di beberapa daerah mencapai hampir 35 derajat Celcius dalam beberapa pekan terakhir. Kota ini juga mengalami tingkat kelembapan yang tinggi, dengan tingkat kelembapan mencapai hampir 70 persen.
Foto yang diambil dari Bukit Tünektepe, yang menampilkan pemandangan kota dari atas, mengungkapkan kepadatan awan lembab. Awan yang diamati bergerak juga mengurangi jarak pandang.
Seperti dilansir hurriyetdailynews.com pantai Konyaaltı yang terkenal di dunia tidak terlihat karena kota itu tampak seperti siluet di antara awan. Di sana wisatawan mendaki bukit dengan kereta gantung untuk menyaksikan pemandangan mengambil beberapa foto pemandangan awan.
Di pusat kota, meski kelembapan tinggi membuat penduduk kewalahan, wisatawan lebih suka pergi ke pantai dan kolam renang untuk menenangkan diri. Namun, diperkirakan gelombang panas akan kehilangan efeknya besok dan suhu akan kembali ke normal musiman dalam minggu itu.
Para pejabat memperingatkan, terutama warga lanjut usia dan orang sakit kronis untuk berhati-hati terhadap panas yang berlebihan.
Sementara itu, wilayah Turki lainnya juga telah disapu oleh gelombang panas dari Afrika Utara, mendorong suhu di seluruh negeri 10 hingga 12 derajat di atas norma musiman.