REPUBLIKA.CO.ID,ANKARA -- Lebih dari 3 juta wisatawan mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Turki pada periode Juni-Agustus tahun ini karena pembatasan perjalanan terkait virus corona baru mereda. Musim panas ini, turis domestik dan asing lebih suka mengunjungi sebagian besar situs bersejarah daripada museum karena pandemi, menurut informasi yang diperoleh Anadolu Agency dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata negara itu.
Dilansir dari Anadolu Agency, Kamis (24/9), enam situs arkeologi dan empat museum adalah tujuan paling populer di Turki musim panas ini. Kota kuno Hierapolis-Pamukkale adalah tempat yang paling banyak dikunjungi dengan lebih dari 230.000 pengunjung.
Pamukkale adalah situs Warisan Dunia UNESCO yang terkenal dengan air panasnya yang kaya mineral dan teras travertine putih di provinsi Aegean Turki, Denizli. Selain itu, museum yang didedikasikan untuk penyair mistik Muslim abad ke-13 Mevlana Jalaluddin al-Rumi adalah tempat kedua yang paling banyak dikunjungi, menampung hampir 200.000 wisatawan.
Museum Mevlana, yang terletak di Konya, menarik total 3,47 juta turis domestik dan asing tahun lalu, menjadi tujuan museum nomor dua di negara itu setelah Hagia Sophia di Istanbul. Dengan kombinasi unik dari reruntuhan sejarah, pantai yang menakjubkan dan keindahan alam, kota antik Turki Phaselis di distrik Kemer, Antalya berada di urutan ketiga dalam menarik wisatawan.
Tujuan populer lainnya adalah Olympos di kota resor selatan Turki, Antalya, Biara Sumela di wilayah Laut Hitam Turki, dan kota kuno Ephesus di wilayah Aegean yang indah. Setelah Februari, Turki menunda musim pariwisata hingga Juni dan membatalkan sejumlah acara seperti pameran dan pameran.
Dengan proses normalisasi yang dimulai pada bulan Juni, fasilitas wisata di Turki dibuka kembali dengan langkah-langkah ketat untuk memastikan keamanan wisatawan. Tahun lalu, lebih dari 45 juta orang asing memasuki Turki, naik dari hampir 39,5 juta pada 2018.