REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Pemerintah Madinah mengumumkan aplikasi "I'tamarna" sudah bisa diunduh di ponsel umat Muslim. Aplikasi ini digunakan bagi mereka yang ingin mendaftar umrah di masa mendatang, dengan izin yang dikeluarkan sejumlah enam ribu jemaah per-hari.
“Aplikasi Umrah sudah tersedia untuk diunduh, di mana izin dapat diperoleh untuk melakukan Umrah dan mengunjungi Masjid Nabawi mulai tanggal 17 Safar 1442 H (Ahad depan 4 Oktober) sebagai tahap pertama," tulis Pemerintah Madinah dalam akun resmi Twitter-nya, dilansir di Saudi24News, Ahad (27/9).
Surat kabar lokal Okaz menulis Kementerian Haji dan Umrah Saudi mulai mengaktifkan penerapan umrah. Pengaktifan dilakukan bertepatan dengan dimulainya kembali umrah secara bertahap di Masjidil Haram.
Kementerian menekankan pengaturan masuknya jamaah umrah, jamaah shalat, dan pengunjung hanya bisa dilakukan melalui aplikasi. Aplikasi ini dikembangkan Kementerian bekerja sama dengan Otoritas Saudi untuk Data dan Kecerdasan Buatan.
Aplikasi tersebut memungkinkan Muslim yang ingin mengunjungi Makkah dan Madinah, sekaligus berdoa di Dua Masjid Suci, mengatur waktu perjalanan mereka. Pemesanan layanan opsional juga tersedia, guna memastikan pelaksanaan kontrol dan tindakan pencegahan untuk menjaga kesehatan masyarakat.
Tak hanya itu, Kementerian Hani menyebut pencatatan data akan dilakukan secara langsung, dengan aplikasi Kementerian Kesehatan, Tawakkulna.
Beberapa prosedur disediakan, termasuk memberikan jaminan bahwa jamaah atau pengunjung bebas dari virus Covid-19. Aplikasi umrah ini juga memberikan pilihan waktu hingga layanan sampingan, seperti transportasi, titik kumpul jamaah, serta pusat layanan.
Di sisi lain, Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi memberikan sentuhan akhir terkait rencana pembukaan umrah secara bertahap. Sejumlah tindakan pencegahan untuk memastikan keselamatan jamaah haji tengah dusiapkan.
Kerajaan Saudi memastikan pihaknya mempersiapkan segala cara agar umat Muslim dapat melakukan ritual mereka dengan mudah.