REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sebanyak 16 ribu orang Arab Saudi dan ekspatriat telah mendaftar untuk menunaikan ibadah umroh dalam beberapa jam pertama setelah peluncuran aplikasi seluler umroh I'tamarna, Ahad (27/9). Hal ini disampaikan emirat Makkah.
Pendaftaran jamaah umroh untuk 10 hari pertama telah selesai. Kementerian Dalam Negeri sebelumnya mengumumkan dimulainya kembali umroh secara bertahap dan kunjungan ke Dua Masjid Suci dengan jumlah jamaah yang terbatas mulai 4 Oktober 2020.
Dilansir di Saudi Gazette, Selasa (29/9), pada tahap pertama, sebanyak 6.000 jamaah akan diizinkan melakukan ritual dalam sehari dalam 12 kelompok yang masing-masing terdiri dari 500 jamaah. Menurut pernyataan emirat Makkah, Masjidil Haram di Makkah akan disterilkan 10 kali dalam sehari.
Akan ada sterilisasi sebelum masuk dan setelah keluar setiap jamaah. Air zamzam akan dibagikan kepada jamaah dalam kemasan botol.
Kementerian Haji dan Umrah mengatakan jamaah dilarang mendekati Ka'bah Suci dan Batu Hitam (Hajar Al-Aswad). Tawaf (mengelilingi Kabah) harus dilakukan di luar penghalang sementara yang dipasang di sekitar tempat suci dalam mataf.
Tim medis khusus akan tersedia untuk melayani peziarah. Ada area yang dikhususkan untuk isolasi medis jika ada dugaan kasus virus corona di antara jamaah.
Kepala Kepresidenan Urusan Dua Masjid Suci Syekh Abdul Rahman Al-Sudais telah mengarahkan pembentukan tim eksekutif lapangan untuk melayani jamaah umroh. Tim tersebut akan terdiri dari pejabat dari semua instansi di bawah kepresidenan yang mewakili sektor teknik, ilmiah, dan jasa.
Dia menggarisbawahi perlunya menerapkan rencana dan program untuk menawarkan layanan terbaik bagi peziarah. Caranya memastikan keselamatan dan kesehatan mereka sambil mengambil semua tindakan pencegahan dan protokol pencegahan untuk membendung penyebaran virus corona.