REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH -- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyatakan satu individu orangutan sumatera (Pongo abelii) lahir di pusat reinstroduksi orangutan di Cagar Alam, Jantho, Aceh Besar.
Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto mengatakan kelahiran orangutan itu merupakan yang ketiga di pusat reintroduksi orangutan di Cagar Alam, Jantho, Aceh Besar. "Kelahiran ketiga ini merupakan pertanda populasi orangutan di Cagar Alam Jantho berjalan baik. Namun, kita tetap waspada adanya ancaman perburuan orang utan," kata Agus Arianto, Selasa (29/9).
Pusat reintroduksi orangutan di Cagar Alam, Jantho, Aceh Besar, dikelola BKSDA Aceh dan Yayasan Ekosistem Lestari di bawah program Sumatran Orangutan Conservation Programme (SOCP).
Manajer Pusat Reintroduksi Orangutan Jantho Mukhlisin mengatakan kelahiran orangutan tersebut setelah tim pengawas menemukan satu induk bersama bayinya berumur tiga hingga lima bulan.
"Bayi orangutan tersebut berkelamin jantan. Dan ini kelahiran ketiga sejak Stasiun Reintroduksi Jantho dimulai pada 2011," kata Mukhlisin.
Mukhlisin menyebutkan berdasarkan pengamatan, induk orangutan yang melahirkan bayi tersebut bernama Edelweiss. Edelweiss merupakan orangutan pertama yang dilepas di Cagar Alam Jantho pada 2011. "Orangutan Edelweiss ini sempat terpantau hamil dengan ciri perut membesar dan alat kelamin bengkak pada 11 Februari 2020. Pada saat itu, Edelweiss terpantau beberapa hari dan kemudian menghilang ke hutan," kata Mukhlisin.
Direktur Konservasi Yayasan Ekosistem Lestari M Yakop Ishadamy mengatakan kelahiran orangutan tersebut merupakan berita menggembirakan, terutama di saat pandemi Covid-19. "Dan ini kelahiran ketiga setelah sebelumnya induk orangutan bernama Marconi melahirkan anaknya kelamin jantan diberi nama Masin. Serta Mongki dengan anaknya Mameh berkelamin betina," kata M Yakop.