REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Urusan, Kunjungan, dan Bimbingan Islam Arab Saudi telah menyelesaikan semua persiapan di masjid dan fasilitas lainnya di miqat sebelum seiring dimulainya kembali umrah secara bertahap pada 4 Oktober mendatang.
Miqat adalah batas di mana jamaah masuk dalam keadaan ihram, dan tidak diperbolehkan bagi jamaah umroh untuk melewati batas tersebut kecuali dalam keadaan ihram. Ini termasuk Tan'im di Makkah, yang paling dekat dengan Masjidil Haram, Abyar Ali, sebelumnya Dzulhulayfah dekat Madinah, dan Al-Sail Al-Kabir, sebelumnya Qarn Al-Manazil, 50 Km dari Makkah di Jalan Makkah, Riyadh.
Sementara itu, Menteri Urusan, Kunjungan, dan Bimbingan Islam, Sheikh Abdullatif Al-Sheikh mengumumkan persiapan yang telah diselesaikan untuk menerima jamaah ini sesuai dengan protokol kesehatan Kerajaan. Sejak dikeluarkan perintah dimulainya kembali umroh secara bertahap, kementerian telah merancang dan menyediakan semuanya.
Kementerian menyediakan semua aturan yang memungkinkan peziarah melakukan ibadah umroh dengan mudah, nyaman, dan aman sesuai dengan standar kualitas tertinggi. "Selain mempekerjakan perusahaan Saudi untuk mensterilkan tempat, jamaah juga harus mengkhususkan diri dalam sterilisasi dan kebersihan. Kementerian telah mengerahkan semua sumber dayanya untuk memberikan layanan terbaik kepada peziarah dalam semua tanggung jawab dan tugas yang diberikan kepadanya," kata Al-Sheikh dilansir di Saudi Gazette, Jumat (2/10).
Menurut Al-Sheikh, kementerian juga telah menugaskan sejumlah pembimbing untuk para peziarah, termasuk sejumlah petugas yang akan memantau jalannya umroh dan mengevaluasi layanan yang diberikan kepada jamaah sepanjang waktu. Menteri juga meninjau kesiapan fasilitas untuk menerima jamaah melalui tur virtual pada Kamis.
Lebih dari 20 ribu meter persegi karpet dan sajadah di semua masjid di miqat telah disterilkan. Hal itu sebagai tambahan untuk menyelesaikan kontrak dengan sejumlah perusahaan pembersihan dan pemeliharaan Saudi untuk melakukan pekerjaan sterilisasi sepanjang waktu.
Kementerian telah menugaskan 769 pejabat dan pekerja di semua masjid ini. Termasuk pembimbing umroh laki-laki dan perempuan di antara para peziarah untuk membantu mereka memecahkan masalah, menjawab pertanyaan. Pemandu akan mengingatkan jamaah perlunya kepatuhan total dengan tindakan pencegahan dan protokol pencegahan untuk membendung penyebaran virus corona.
Persiapannya lain, termasuk menempelkan stiker di lantai dengan jarak dua meter antarjamaah, mensterilkan karpet, lantai, pintu masuk dan keluar masjid dan toilet sepanjang waktu. Menempatkan instruksi dan pedoman dalam berbagai bahasa, penyediaan salinan elektronik Alquran sebagai pengganti alquran manual, memastikan pembersih tangan, dan memasang kamera termal di pintu masuk.