REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Kementerian Urusan Islam, Dakwah, dan Bimbingan Islam Arab Saudi telah menyelesaikan pengaturan untuk mempersiapkan miqat (stasiun peziarah) untuk menerima jamaah dan pengunjung yang melakukan umroh di Masjidil Haram di Makkah.
Dilansir dari Arab News, Jumat (2/10). langkah-langkah tersebut termasuk menempatkan stiker lantai jarak sosial untuk menjaga jarak 2 meter antara jamaah, desinfeksi kasur 24 jam, pintu masuk, permukaan, dan kamar mandi, dan memasang papan nama dalam berbagai bahasa di pintu masuk miqat.
Kementerian Kementerian Urusan Islam, Dakwah, dan Bimbingan Islam Arab Saudi menugaskan 769 karyawan, pekerja, teknisi, dan pengamat di semua miqat di Makkah dan Madinah, untuk berpartisipasi dalam pekerjaan penyadaran dan bimbingan.
Sebelumnya, Menteri Urusan Islam, Panggilan dan Bimbingan Arab Saudi, Sheikh Dr. Abdullatif bin Abdulaziz Al-Sheikh telah mengumumkan kesediaan Kementerian untuk menerima pelaksana umroh di semua miqat sesuai dengan protokol kesehatan yang disetujui oleh otoritas yang berwenang.
Dilansir dari Saudi Press Agency, Selasa (29/9), ia memuji upaya yang dilakukan pimpinan untuk menghadapi dampak pandemi Covid-19, selain upaya sektor pemerintah dalam memberikan kenyamanan dan keamanan kepada warga, warga, dan pelaku umroh.
Menteri mengatakan bahwa sejak persetujuan untuk secara bertahap memungkinkan pelaksanaan umroh, kementerian telah bekerja untuk memenuhi semua kebutuhan dan menyediakan peralatan yang diperlukan untuk menjamin keselamatan para jamaah umroh sesuai dengan standar kualitas dan spesifikasi tertinggi.